18. INSECURE

278 125 41
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca 🥰!

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca 🥰!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_____________365 Diksi_______________

Untuk pertama kalinya Aylin tak menemukan selembar kertas berisikan puisi di dalam laci mejanya, ia makin penasaran siapa sebenarnya pengirimnya, mengapa hari ini tidak ada? Apakah orang itu sakit? Lelah? Atau mungkin sudah mati.

"Sa yuk ke kantin!"

Suara itu tak asing lagi di telinga Aylin, Zip sahabatnya sejak kecil, namun ada yang berbeda dari lelaki itu, biasanya ia mengajak Aylin tapi sekarang Shaina, apa mereka sudah jadian?

"Zio!" sapa gadis berkacamata itu segera menghampiri kedua sahabatnya tersebut di barisan meja paling tengah.

Lelaki beralis tebal itu tampak tak menghiraukan kehadiran Aylin, sejak tadi pandangannya tak lepas dari wajah pucat Shaina yang masih duduk di bangkunya.

"Yuk!" Cepat lelaki itu menarik tangan lembut gadis bertubuh jenjang itu, tanpa mempedulikan Aylin.

Shaina hanya tersenyum tipis ke arah sahabatnya itu, lalu beranjak pergi bersama Zio, Aylin termenung sejenak.

Apa ini karena permintaannya waktu itu?

Tapi bukan seperti ini yang ia mau, gadis berpipi chubby itu tak akan sanggup dengan sikap Zio yang berubah drastis seperti ini, rasanya sakit lelaki itu tak memperhatikannya seperti dulu lagi.

"Kayaknya Kak Zio sama si penyakitan baru jadian deh," ujar Keysha lantang, tak peduli pada teman-teman seisi kelasnya yang masih sibuk mencatat materi yang belum selesai.

"Bener tuh," sahut salah seorang temannya.

"Berarti matanya Kak Zio tuh udah normal, udah bisa lihat cewe yang buriq sama yang benar-benar cantik," lanjut Keysha lalu terkekeh.

Entah kenapa mendengar hal itu perasaan Aylin semakin hancur, tak semestinya ia begini Zio kan hanya sahabatnya dan seharusnya gadis itu juga ikut senang apa bila kedua orang yang sangat ia sayangi dalam hidupnya kini saling mencintai.

"Bacot lo pada!" pekik seorang siswa dengan kalung bintang yang melingkar di lehernya, yah kegaduhan itu cukup mengganggu tidurnya siang ini.

"Dah yuk Ay, ga usah dengerin omongan Nek Lampir!" Lanjutnya lalu meraih tangan Aylin berniat membawa gadis itu pergi.

"Mending lo berdua jadian, yang satu cacat, yang satu biang onar, cocok!" seru Keysha, perempuan berambut lurus dengan make up sedikit tebal itu memang sering memicu emosi temannya.

"TAI!" balas lelaki yang diketahui bernama Udin itu sembari menutup telinganya.

Aylin meraba saku seragamnya mengambil sebuah ponsel miliknya, jemarinya mengetik sesuatu.

Aylin:
Zio kenapa?

Hanya di read, sepertinya lelaki itu betul-betul sibuk dengan pacar barunya.

365 Diksi [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang