☠️
____________365 Diksi____________
"Semoga aja Aylin suka," ujar seorang lelaki berseragam putih abu-abu yang baru saja menghentikan langkah kakinya tepat didepan sebuah toko perhiasan, remaja itu lalu tersenyum seraya menatap sebuah buket bunga mawar putih dan kotak cincin merah berbentuk hati di tangannya.
Menurutnya langkah ini tidak terlalu cepat untuk membuktikan keseriusannya pada gadis yang telah menemaninya sejak kecil, dengan hati berbunga-bunga pemuda itu segera masuk ke dalam mobilnya.
Beruntung jalanan tidak terlalu macet, terlihat hanya beberapa sepeda motor dan truk-truk besar yang berlalu lalang, mungkin karena ini masih jam kerja pun siapa yang tidak malas keluar rumah tengah hari buta.
"Gue janji ga akan ngulangin kesalahan yang sama, argh kenapa jantung gue jadi gak karuan gini ya," celotehnya berusaha tetap fokus mengendarai mobil Sport berwarna hitam tersebut.
Sesekali lelaki yang kerap di sapa Zio itu menggaruk-garuk kepalanya, bukan karena gatal melainkan salah tingkah dan gugup.
Sementara di tempat yang berbeda nampak Aylin yang tengah memakan semangkuk bubur di suapi oleh seorang lelaki ber-sweater putih, kedua bola matanya berlari kesana-kemari seolah mencari sesuatu. "Zio ko belum datang?"
"Mungkin lagi macet Ay," balas lelaki tersebut kemudian mengusap butiran bubur yang tersisa di bibir sahabatnya mengenakan tisu.
"Kenapa tadi datangnya ga barengan sama Udin aja?" tanya gadis baju biru muda khas pasien rumah sakit itu lagi, kini raut wajahnya terlihat betul-betul khawatir.
"Tadinya gue juga udah ngajak Zio, tapi gue disuruh balik duluan, katanya dia ada keperluan sebentar," jelas Syafudin jujur.
"Dia juga ga pulang ke rumah dulu," tambahnya.
Entah mengapa ada perasaan yang menjanggal dalam benak gadis berkaca itu, tidak seperti biasanya Zio begini, setiap pagi lelaki tersebut tidak pernah absen memberi kabar atau setidaknya mengirim pesan WhatsApp, akan tetapi untuk hari ini belum sama sekali.
"Aylin udah kenyang Din ..." ungkapnya lantas menepis suapan lelaki berponi belah tengah itu.
"Tapi lo baru sedikit makannya."
"Aylin udah kenyang, beneran," tekan gadis itu lagi.
Aylin membuang pandangannya ke sudut ruangan berbau obat tersebut, sebuah tirai kain berwarna hijau yang terikat mengingatkannya kembali bahwa keadaannya belum baik-baik saja, entah sampai kapan ia harus berada di atas ranjang sempit itu.
Kelihatannya lo khawatir banget sama Zio, batin Syafudin menatap wajah sendu gadis di depannya.
*****
Suara alunan musik lokal terdengar menggema dalam mobil yang tengah dikendarai siswa SMA itu, Lagu berjudul friendzon yang dinyanyikan oleh musisi tanah air Budi Doremi itu seolah menggambarkan rumitnya perasaannya dan sahabat perempuannya, siapa lagi kalau bukan Aylin.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Diksi [ENDING]
Novela Juvenil"Katanya semua orang pasti akan berubah, tapi kalau aku minta pada Tuhan untuk tidak merubah apapun tentang kita apa kamu akan menetap?" _Aylin_ _________________🥀_____________________ "Bodoh!" Bugh! "Anak tidak...