36. BUKAN KITA YANG DULU

366 92 102
                                    

Haiii mantemannn!

Udah satu Minggu lebih nih ga up:(

Gmn nih kbar kalian?

______________365 Diksi______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________365 Diksi______________

Nampak di depan gerbang sekolah Bima Sakti yang terbuat dari besi berwarna hitam tinggi kokoh itu seorang lelaki yang baru saja keluar dari mobil hitam miliknya, wajahnya terlihat panik tak karuan dengan rambut sedikit ikal yang dibiarkan acak-acakan, ia menggedor-gedor pagar tersebut namun tak kunjung ada yang meresponnya, bahkan satpam yang biasa berjaga disana pun tiada.

"Sialan! Udah di kunci lagi!" decaknya kesal seraya menggaruk-garuk kepalanya.

Tak kehabisan akal lelaki itu kembali masuk kedalam mobilnya, ia segera memarkirkannya didepan sebuah bengkel samping kanan sekolah, terpaksa pemuda itu harus menitipkan mobilnya di sana.

"Pak, titip mobil ya!" serunya langsung mencabut kunci dan berlalu dari sana.

Seumur hidup baru sekali Syafudin se telat ini, biasanya paling lambat ia berangkat jam delapan pagi sedangkan sekarang sudah hampir jam sembilan, lelaki beragam putih abu-abu dilengkapi dasi yang melingkar di lehernya itu berlari cukup kencang menuju jalan kecil disamping kiri sekolah.

Mungkin ini adalah pilihan terakhir, pagar beton dihadapannya tidak terlalu tinggi, apa lagi yang ia pikirkan kalau tidak memanjat dari sana? Udin cepat-cepat melemparkan tas hitam miliknya kebawah dan segera melanjut pagar tersebut dengan lihainya.

"Ga sia-sia gue dulu sering nyolong mangga tetangga," gumamnya berbangga diri lalu melompat dari atas pagar.

Tumben sepi amat, batinnya memandang ke sekelilingnya, biasanya di lapangan ada mata pelajaran olahraga, tanpa pikir panjang lelaki itu pun menyambar tasnya yang berada diatas rumput dan segera menuju kelasnya.

Baru juga di bilang sepi, sepuluh langkah sebelum sampai di depan ruang kelasnya suara gaduh teman-temannya sudah terdengar nyaring di telinganya.

"Ko ga ada guru?" tanyanya seusai tiba didepan pintu.

"Jamkos, guru pada rapat," jawab seorang siswa yang tengah memainkan penghapus papan tulis.

"Yoi!" sahut lainnya yang pada asik sendiri berkeliaran di dalam kelas seperti layaknya pasar.

"Gila beruntung banget lo Din, telat tepat jamkos!" sahut Reva menatap Syafudin yang kini duduk di bangkunya, siswi bertubuh sedikit gempal itu sepertinya agak kurang terima.

"Lo iri?" tanya Udin santai lalu menghempaskan tasnya ke atas meja.

"Dih!"

"By the way mana pacar baru lo? Ko ga berangkat bareng?" tanya Keysha yang tidak merasakan kehadiran teman sebangkunya.

365 Diksi [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang