☠️
____________365 Diksi____________
Zio terkesiap menatap pintu kaca sebuah ruangan yang tak asing baginya kini terbuka lebar, pikirannya melayang kemana-mana hanya ada dua kemungkinan dalam otaknya, gadis yang ia cintai sudah bangun dari tidur panjangnya atau ... "Aylin!"
Kakinya berlari sangat cepat seperti maling yang tengah di kejar masa, ia tak bisa membiarkan isi dalam kepalanya terus menghantui. Tubuhnya mematung seketika sesampainya di depan pintu.
"Ay?"
Zio tidak sedang berhalusinasi kan? Apa yang matanya tangkap saat itu betul-betul membuatnya seolah orang linglung, sesekali telapak tangan kanannya menepuk-nepuk kedua pipinya memastikan bahwa ini adalah nyata.
"Zio," panggil gadis yang terduduk diatas ranjang rumah sakit tersebut dengan kedua wanita di samping nya.
"Ya udah Ami sama Bu Salwa tinggal dulu ya?"
"Tapi saya masih kangen sama Aylin mba-"
"Udah ayo, ntar bisa balik lagi," ujar Ami Ratna lantas menarik tangan Bu Salwa menuju pintu keluar.
Seusai keduanya berlalu dari sana Zio langsung mendekap erat tubuh Aylin, saking eratnya hawa dingin yang tadinya menyelimuti gadis berwajah pucat itu kini terasa hangat.
"Aku kira bakal kehilangan kamu Ay, aku takut ..." ujarnya lirih pada gadis yang ia peluk.
Mungkin ini yang dinamakan kesempatan kedua yang tidak akan pernah lelaki itu sia-siakan lagi, terlukis jelas pada mata yang mulai berkaca-kaca perasaan teramat dalam untuk sahabatnya tersebut.
"Aku minta maaf."
Maaf.
Aylin sudah menduganya bahwa kata-kata itu yang akan keluar dari mulut Zio, jujur ia sangat bahagia masih di beri waktu untuk melihat laki yang ia cintai bahkan memeluknya, tapi di sisi lain ada rasa sakit dalam benaknya ketika melihat kebelakang.
"Kamu mau 'kan maafin aku?" tanya Zio lagi kini melepaskan tangannya dari tubuh gadis dihadapannya itu dan menatap wajah Aylin penuh harap.
Aylin pun mengangguk, karena semua yang terjadi bukan murni kesalahan Zio, melainkan atas campur tangan perbuatannya juga, ia yang menyuruh lelaki itu mencintai sahabatnya, ia juga yang menyebabkan Shaina celaka, meskipun lebih tepatnya ini sebagian dari takdir.
"Setelah semua yang terjadi aku sadar, aku cinta sama kamu."
Cinta?
Apa lelaki itu tidak sedang bercanda? Kata-kata yang sedari dulu ia tunggu kini telah terjadi, Zio betul-betul membuatnya salah tingkah.
Aku ga salah denger kan?
Belum ada satu jam gadis itu sadar, sahabatnya malah membuat jantungnya kembali berdegup tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Diksi [ENDING]
Ficção Adolescente"Katanya semua orang pasti akan berubah, tapi kalau aku minta pada Tuhan untuk tidak merubah apapun tentang kita apa kamu akan menetap?" _Aylin_ _________________🥀_____________________ "Bodoh!" Bugh! "Anak tidak...