Haaiii mantemannn!
Balik lagi sama Onty Cya di cerita 365 Diksi.
Gimana nih kabarnya?
Semoga kalian baik" aja yaaa.
Udah cukup lama nih Onty Cya hiat dan blm up lagi, mudah-mudahan kalian masih tetap suka sama cerita ini, walaupun ada yang Pada kabur si kayaknya gara-gara aku lemot.
Ya udah langsung aja yuk!
Masih ingat alurnya ga?
Etsss jangan lupa klik vote dulu!
____________365 Diksi_______________Hampir satu Minggu, kondisinya masih sama, gadis mungil pemilik sejuta topeng kebahagiaan itu masih terlelap belum kunjung sadar, bedanya sekarang ia sudah boleh di jenguk dalam jarak yang lebih dekat, kulit putih pucatnya terasa dingin dengan garis nadi berwarna biru begitu kentara, melihatnya seperti ini entah kenapa hati lelaki berhoodie hitam yang tengah duduk tepat di samping tubuh Aylin seolah ingin remuk.
"Ga ada lagi yang tersisa Ay, selain rasa cinta aku ke kamu dan juga penyesalan," tuturnya lembut sembari menggenggam erat jemari Aylin kemudian menciumnya.
Rasa bersalah dan benci pada diri sendiri seakan memuncak, memutar waktu pun mustahil semua sudah terjadi, dan kini perempuan yang teramat sangat ia cintai harus menanggung rasa sakit karena egonya.
"Cowo macam apa aku Ay? Aku terlalu pengecut," sesalnya lirih, biasanya bibir gadis yang berada di depan matanya itu selalu tersenyum, tapi sekarang? Zio betul-betul merasa gagal.
"Aku harus lakuin apa Ay supaya kamu bangun?"
"Aku harus apa?"
Netranya terasa perih seiring dengan hati yang mulai teriris-iris, nyatanya pertanyaan yang berkali-kali keluar dari lisannya tak kunjung terjawab.
Pagi ini, disaat seharusnya ia mengawali hari dengan penuh semangat, hidupnya justru diambang rasa penat, yah lelah selalu berharap ketika ia membuka mata maka gadis itu juga bisa kembali seperti sediakala. Namun, apa kenyataannya? Terbitnya menteri justru menjadi mimpi buruk, kendati langit begitu cerah dengan udara hangat yang mencuat masuk kedalam ruangan bau obat tersebut melalui jendela, jiwanya tetap merasa dingin.
"Aylin, mawar putih yang selalu aku bawa buat kamu, mereka udah layu, tapi aku janji Ay rasa cinta aku ga akan kayak mereka." Zio melirik beberapa tumpukan tangkai bunga mawar putih di atas meja sampingnya dan tersenyum getir.
"Asal kamu tahu Ay, aku udah lama cinta sama kamu, mungkin perasaan ini udah tumbuh dan mengakar seiring berjalannya waktu."
"Aku tahu aku pernah jahat sama kamu Ay, seharusnya as ku ga mudah putus asa, bodoh banget aku nyia-nyiain kamu waktu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Diksi [ENDING]
Fiksi Remaja"Katanya semua orang pasti akan berubah, tapi kalau aku minta pada Tuhan untuk tidak merubah apapun tentang kita apa kamu akan menetap?" _Aylin_ _________________🥀_____________________ "Bodoh!" Bugh! "Anak tidak...