9. PERTENGKARAN

350 144 34
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca 🥰!

______________365 Diksi______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________365 Diksi______________

Saat yang di nanti-nanti kini telah tiba, akhirnya Aylin bisa tenang karena bel pulang sekolah sudah berbunyi, ia memutuskan untuk keluar paling terakhir di temani Shaina dan Udin yah sebab masih merasa malu atas peristiwa tak mengenakan tadi.

Nampaknya ruang kelas lain juga sudah sepi, sepertinya tak banyak murid yang masih berada di sekolah, ketiganya pun keluar memasang wajah lega.

Namun, belum sampai gadis berkacamata itu melangkah dari balik pintu seorang perempuan bertubuh tinggi sedikit berisi tiba-tiba saja menjambak rambut Aylin sangat keras, hal itu tentunya membuat kedua temannya ikut tercengang.

"Dasar gatel!"

"Keysha bilang lo yang gatel sama cowo gue kan?!"

Tak langsung membalas gadis itu terdiam cukup lama, otaknya harus mencerna kata-kata makhluk dihadapannya itu.

"Gak ada yang gatel," jawabnya singkat.

"Halah lo tadi yang nembak cowo gue kan?" tanya perempuan berambut keriting panjang itu lagi dengan nada yang lebih tinggi.

Aylin menelan ludah, ia bingung harus merespon apa, "Ga usah ngegas mbaknya, pake dorong-dorong lagih."

"Toh emang kenapa kalo aku suka sama Hikan, kan itu juga udah lama sekarang udah enggak, aku juga ga jadi pelakor ksn," lanjutnya lagi.

Alih-alih merasa jauh lebih tenang, siswi yang memiliki nama panggilan Nindi tersebut justru kembali menjambak rambut Aylin penuh emosi.

"Kalo gatel ya gatel aja ga usah pake sok bela diri!"

Terpaksa gadis berkacamata itu pun ikut melawan, keduanya saling menjambak bahkan sampai cakar-cakaran.

"Din gimana nih?" tanya Shaina panik melihat kedua remaja itu saling bergulat, parahnya kini barang-barang disekitar mereka pun jadi korban seperti sepatu, pot dan sapu.

"Kalo cewe lagi ngamuk gini gue ga berani Sa," balas lelaki itu meringis.

"Aduh lo kan cowo, masa tadi aja berani sekarang enggak?"

"Bukan itu masalahnya, lo kan cewe pasti tau gimana kalo cewek-cewek lagi ribut, bisa langsung syakarotul maut gue."

Pada akhirnya kedua manusia itu hanya menjadi penonton tingkah miris temannya, Nindi belum juga mau mengalah begitu pun dengan Aylin, gadis itu segera mengeluarkan buku-buku dari tasnya untuk dijadikan senjata.

365 Diksi [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang