Haii gmna nih kabarnya hari ini?
Langsung aja yaa, jngn lupa vote dulu sebelum membaca 🥰
*****
Bel istirahat berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas, sebagian.besar dari mereka menuju kantin dan sisanya nongkrong di parkiran sekolah.
Berbeda dari teman-temannya Aylin tampak gelisah, ia berjalan menyusuri koridor sekolah dengan tatapan kosong dan wajah yang muram, ada apa lagi dengan gadis itu? Tak seperti biasanya Aylin bertingkah begitu, sesakit hati apapun ia karena ucapan teman-teman, pemilik pipi cabi itu selalu cepat kembali ceria.
"Aylin kenapa?" tanya seorang wanita yang baru saja datang menghampirinya.
Bu Salwa?
"Ga apa-apa ko Bu," jawabnya singkat.
Wanita paruh baya itu tahu ada sesuatu pada anak didiknya, tapi sepertinya gadis mungil disampingnya tak mau cerita, ia juga tak bisa memaksanya.
"Hmm tadi gimana mata pelajarannya?" tanya wanita yang berprofesi sebagai guru bahasan Indonesia itu memecah kesunyian.
"Tadi ulangan Bu."
"Aylin ga kelihatan soal di papan tulis," lanjutnya jujur.
Dadanya seolah dihantam bebatuan besar, menusuk hingga ke relung Salwa, sederhana ucapan gadis malang itu, namun Salwa merasa sangat sakit mendengarnya, ia sudah menganggap Aylin sebagai anaknya sendiri, dan tidak ada seorang Ibu yang mau melihat anaknya menderita.
Tapi Salwa tak bisa menunjukkan kesedihannya, "Terus gimana?"
Dari sorot mata sendunya wanita itu tak bisa bohong, ia betul-betul ingin sekali memeluk tubuh Aylin.
"Tadi Shaina bantuin Aylin nulis soal Bu, terus udah deh."
"Aylini dapat nilai berapa?"
"Seratus Bu."
Masya Allah, Ibu bangga banget sama kamu Nak, kalau saja aku tidak pernah melakukan hal itu mungkin anakku masih disini, batinnya kagum, Salwa tercengang, bagaimana tidak, seorang anak yang memiliki keterbatasan khusus masih bisa bersaing dengan teman-temannya yang normal.
"Ibu boleh peluk kamu?" tanya Salwa hati-hati.
Aylin termenung sejenak, ia pun mengangguk pelan, wanita itu langsung mendekap erat Aylin hingga air matanya tak mampu terbendung lagi, Salwa tak peduli banyak mata yang memandangi mereka, merasakan kehangatan tubuh Aylin seakan menjadi obat rasa rindu pada buah hatinya.
"Gue jadi makin yakin kalau Bu Salwa sama Aylin ada hubungannya," ujar Udin yang berdiri tak jauh dari posisi mereka.
Shaina yang tadinya ingin ke kantin pun terhenti melihat peristiwa tersebut, gadis bertubuh jenjang itu meletakkan bahunya dipundak Udin.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Diksi [ENDING]
Teen Fiction"Katanya semua orang pasti akan berubah, tapi kalau aku minta pada Tuhan untuk tidak merubah apapun tentang kita apa kamu akan menetap?" _Aylin_ _________________🥀_____________________ "Bodoh!" Bugh! "Anak tidak...