25. APA DIA SUDAH MENYESAL?

346 112 63
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca 🥰!

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca 🥰!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_____________365 Diksi_______________

Setelah mempertimbangkan beberapa hal dan karena perkataan adiknya semalam, Zio memutuskan untuk menelpon Aylin pagi ini, sudah semestinya ia menurunkan ego untuk meminta maaf pada gadis itu.

Perlahan jemarinya merogoh saku celana jeans miliknya, ia segera mengambil ponsel genggamnya untuk kemudian menghubungi nomor sahabatnya itu, WhatsApp milik Aylin tidak aktif, tak kehabisan akal Zio cepat-cepat menelpon gadis itu dengan telpon biasa.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif."

Sial, apa yang sedang terjadi pada gadis berkacamata itu sampai-sampai ponselnya tak bisa dihubungi seperti ini.

"Din, gue nitip Shaina ya!" seru lelaki dengan tahi lalat mungil di pelipis matanya.

"Lo mau kemana?" tanya Udin tersentak yang baru saja selesai mandi dan menganti bajunya menggunakan kemeja lengan pendek warna navy.

Tanpa basa-basi lelaki itu langsung menyambar jaket hitam disebelahnya, meskipun bukan miliknya Zio memakainya begitu saja, Syafudin yang melihat tingkah Abangnya tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya, bukan sekali dua kali Zio seperti ini, tapi sudah berulang kali lelaki itu memakai barangnya tanpa izin.

"Ga usah kepo!"

"Dah gue pergi dulu," pamitnya lantas mengangkat kaki dari ruangan bau obat itu.

*****

Sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat didepan halaman rumah penuh tanaman hias itu, selang beberapa saat keluar seorang lelaki mengenakan jaket berbahan denim dari dalam mobil.

Lelaki berpostur tubuh tinggi tersebut berjalan menuju pintar utama rumah bercat serba putih itu, langkahnya terhenti seketika, memorinya tentang hari-hari sebelumnya seolah terputus kembali, memunculkan rasa bersalah dan penyesalan yang amat dalam di lubuk hatinya.

Zio tak pernah menyangka, hubungannya dengan gadis yang selama ini selalu ia jaga dan ia cinta berubah seketika, ini semua karena egonya.

"Assalamualaikum!" salamnya lalu menunduk, ia tak tahu harus memulainya dari mana, kesalahan yang ia lakukan sudah keterlaluan.

Apa Aylin masih mau maafin gue ya? tanyanya dalam hati, besar kemungkinan gadis mungil itu akan marah, dan persahabatan mereka mungkin hanya akan tinggal cerita lama.

"Aylin!" serunya memastikan apakah gadis itu ada di rumah atau tidak.

Melihat dari pintunya yang tertutup rapat, agaknya Ami Ratna sedang pergi, apa gadis itu juga ikut? Tapi tidak seperti biasanya, mana pernah Aylin pergi pagi-pagi begini.

Zio menatap jam tangannya, masih di angka delapan, ia pun menghempaskan pandangannya kearah tanaman-tanaman hias yang tersusun rapih didepan teras, dulu ia sering menemani Aylin menanam bibit-bibit bunga itu, sekarang mereka sudah tumbuh besar dan subur, tak seperti perasaannya yang justru semakin terkubur.

365 Diksi [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang