9

1.8K 236 13
                                    

Byungchan bener-bener ngehindar dari seungwoo, tadi pas dikantin byungchan sempet ngeliat seungwoo dan seungwoo juga ngeliat dia, byungchan langsung milih buat pergi daripada punya urusan yang lebih panjang sama seniornya itu.

Pas pulang juga, byungchan ambil motor dan ketemu seungwoo yang mau ke parkiran mobil, sempet tatap-tatapan sebentar tapi byungchan langsung pergi.

Tapi sekarang byungchan ga bisa menghindar, lagi-lagi dia dipertemukan dengan manusia dingin itu disuhu yang juga sangat dingin.

Awalnya byungchan mau nyari buku, tapi ujung-ujungnya dia melipir ke starbucks, niat nya mau duduk sebentar karena udah mendung, tapi baru byungchan duduk nunggu minuman nya jadi, hujan langsung turun dengan derasnya.

"tau gitu tadi beneran fokus nyari buku" gumam byungchan saat melihat seungwoo sedang memesan minuman.

Tak lama seungwoo berjalan kearah meja byungchan, tanpa basa-basi dia langsung duduk dihadapan byungchan, membuat adik tingkat nya itu menggerutu didalam hati.

"ketemu kakak mulu"

"takdir"

"selalu aja pas lagi dingin, emang ya hawa kakak itu udah dingin banget makanya tiap aku nongkrong ketemu kakak pasti hujan deras angin kencang mulu, kutub utara itu dibelakang kakak ya? Ngikutin kakak mulu?"

"banyak omong ya" ujar seungwoo.

"emang, kakak doang yang ngomong nya irit, pelit!"

"makanya jangan terlalu benci sama dingin"

"engga, cuma kesel sama yang suka kedinginan"

"yaudah nikmatin aja hari kamu"

"hari aku yang hangat ceria dan menggemaskan seketika lenyap kalau ada kakak, langsung mendung dingin angin kencang"

"derita kamu"

"kakak ngikutin aku ya? Jujur deh"

"saya? Ngikutin kamu? Mimpi?"

"terus kenapa kakak ada dihadapan aku mulu, dimana-mana ketemu kakak mulu, ga bosen apa muncul didepan aku?"

"kamu aja yang ada dimana-mana" jawab seungwoo.

"dimana-mana? Di pikiran kakak juga dong ya?" tanya byungchan.

"kayak ga ada hal lain aja yang saya pikirin"

"ngeselin banget sih" gerutu byungchan beranjak dari sana.

"mau kemana?" tanya seungwoo menahan tangan byungchan.

"pulang"

"ga liat hujan sama angin? Mau mati?"

"ngedoain aku ya? Jahat banget sih"

"cuma ngasih tau"

"aku gamau kayak kemaren, gamau kakak yang bawa motor dan aku bawa mobil kakak, sudah cukup sekali itu aja"

"PD banget ya anaknya? Siapa yang mau nawarin begitu? Saya juga ogah"

"dasar kulkas!"

"suara kamu bahkan ngalahin suara hujan, berisik banget"

"kakak tuh ngeselin! Dasar manusia es"

"kamu berani sama saya?"

"berani lah, emang nya aku ikatan buciners kakak? Yang apa-apa ngikut apa katanya kakak? Hellow sorry ya"

"diem deh, berisik"

.

.

.

IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang