"sorry, liat byungchan ga?" tanya seungwoo pada seseorang yang sepertinya teman sekelas byungchan.
Seungwoo sejak tadi menunggu byungchan didepan kelasnya, ia datang lima menit sebelum jam ujian byungchan berakhir, namun sampai kelas terlihat sepi byungchan tidak menampakkan dirinya.
"loh kak seungwoo gatau?"
"gatau apa?" tanya seungwoo bingung.
"byungchan tadi dibawa ke ruang kesehatan terus ga lama ambulance dateng buat bawa byungchan kerumah sakit"
"kerumah sakit?! Byungchan kenapa?"
"sakit perut sih, sampe jatoh tadi kursi nya karena lemes"
"astaga, tau ga rumah sakit mana?" tanya seungwoo semakin panik.
"rumah sakit produce kak"
"oke, thanks ya"
"sama-sama kak, seneng ngobrol bareng kakak hehe"
Seungwoo pun langsung berlari, melewati keramaian kampus siang itu, ia secepat mungkin sampai ke parkiran dan masuk kedalam mobil nya untuk pergi kerumah sakit.
Pagi tadi byungchan memang mengatakan bahwa ia sakit perut, tapi harus tetap ke kampus karena ini ujian hari terakhir. Karena byungchan mengeluh sakit, makanya seungwoo dateng ke kampus buat nemuin kekasih hatinya itu.
Tidak butuh waktu lama, seungwoo dengan kecepatan penuh berhasil sampai dengan sangat cepat dirumah sakit, ia langsung bertanya kepada bagian administrasi.
Setelah mendapat nomor kamar rawat byungchan, seungwoo langsung bergegas mencari kamar itu, setelah dapat seungwoo langsung masuk kedalam dan benar saja, kekasihnya tengah terbaring lemah diranjang rumah sakit dengan wajah pucat dan mata sayu, disana juga sudah ada bunda dan eunwoo.
"siang nda, woo" sapa seungwoo.
"siang nak seungwoo"
"siang bang, lu kok bisa tau? Handphone byungchan sama gue perasaan" ujar eunwoo.
"tadi gue ke kelas ujiannya dan byungchan gaada, jadi gue tanya" jawab seungwoo mendekati ranjang byungchan.
"kenapa hm? Apa yang kamu rasain?" tanya seungwoo mengusap surai byungchan sambil menatap kekasihnya itu.
Byungchan yang sejak tadi diam memperhatikan seungwoo, hanya menggelengkan kepalanya dan menikmati usapan seungwoo.
"biasalah woo, akibat ga dengerin omongan bunda nya, kebiasaan makan mie terus, ya gini akhirnya" ujar bunda.
"jangan diomelin lagi nda, aku sakit" ujar byungchan pelan dengan suara yang bergetar menahan tangisnya.
"udah gapapa, bunda itu sayang" ujar seungwoo mengusap pipi byungchan.
"aku kan sakit" lirih byungchan dengan bibir melengkung kebawah dan air mata yang sudah menggenang siap untuk jatuh.
"iya kakak tau, jangan nangis ya, kakak disini" jawab seungwoo berusaha menenangkan byungchan.
"besok pagi operasi usus buntu byungchan nya woo" ujar bunda.
Seungwoo jelas kaget, ia tidak berekspektasi bahwa byungchan akan melakukan operasi besok, ia pikir hanya akan dirawat beberapa hari.
"udah parah banget nda?" tanya seungwoo.
"iya, dokter bilang udah harus dioperasi" jawab bunda.
Seungwoo menghela nafasnya pelan dan kembali mengusap pipi kekasihnya itu.
"gapapa ya, biar ga sakit lagi" ujar seungwoo yang mengerti kekhawatiran byungchan.
Byungchan mengangguk pelan, menggenggam tangan seungwoo dan membiarkan kekasihnya itu duduk dikursi yang ada disamping ranjang rawat byungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice
FanfictionHan Seungwoo definisi sesungguhnya dari kulkas bernyawa yang tiba-tiba bisa diluluhkan oleh seseorang yang kelebihan energi untuk berbicara dan bergerak. Warn! bxb