04. Social Caste

6.2K 934 137
                                    

"Manusia hidup secara berkelompok, berdasarkan Kasta-nya."
____________________________

"Hey, nona pemarah!" Lisa menoleh pada pria berwajah cantik yang melangkah santai ke arahnya.

"Jangan ganggu aku Eunwoo." Ujar Lisa hendak melangkah pergi.

Tubuh kurusnya berbalik sesaat setelah pria Cha itu menahan lengannya "Jangan seperti itu pada ku, sudah 2 minggu kita tak bertemu setidaknya ramahlah."

Salah satu alis Lisa terangkat membuat raut wajah gadis itu berubah lebih menyeramkan "Oh aku hampir lupa memberitahu mu jika ada balapan malam ini. Kau ikut?"

Jangan terkejut. Selain merokok, minum dan pergi ke club malam. Lisa juga mengikuti balapan liar "Ada tanding boxing juga pekan ini."

Dan jangan lupa, Lisa juga mempelajari beberapa bela diri. Selain karena untuk memenuhi jadwal sehari-harinya, menurut Lisa sifat tempramental yang sulit ia kendalikan itu bisa ia lambiaskan dengan orang yang setimpal dengannya di atas ring.

"Apa taruhannya?" Tanya Lisa yang nampak mulai tertarik.

"Mobil. Aku kurang tau mobil apa, tapi katanya keluaran baru." Jawab Eunwoo tersenyum miring.

Pria Cha itu tau bahwa Lisa orang yang suka sekali mengoleksi barang mewah. Bahkan semua orang tau jika bungsu Uhm itu memiliki jalan yang berbeda dengan gadis-gadis di luar sana.

Tak perlu jauh-jauh untuk membandingkannya. Rosé adalah gadis pintar yang terkenal akan keanggunannya. Tapi Lisa justru terkenal karena kasus bullying dan wajah dinginnya.

Hal paling menyeramkan yang membuat penjuru sekolah takut padanya adalah di saat gadis itu memasang ekspresi datar bahkan setelah mengungkap perselingkuhan seorang guru di hadapan satu sekolah.

Lisa tidak suka jika orang lain mengusiknya, tapi sayangnya guru baru itu membuat kesalahan yang berhasil membuat Lisa marah.

"Bagaimana, ikut tidak?" Satu mata bulatnya berkedip, memberikan tanda bahwa ia tak bisa bersuara karena ada sosok yang tentu saja akan melarangnya, Rosé.

"Aku mencari mu dari tadi. Guru Hwang akan segera masuk, ayo!"

Senyum manis penuh ketulusan itu terpancar di wajah Eunwoo dengan sepasang mata mengarah pada Rosé "Sampai jumpa lagi Uhm twins!"

****

Bunyi bel yang berdering nyaring berhasil membuat kerumunan siswa lapar itu berlarian menuju cafeterian sekolah dengan tergesah-gesah.

"Eonni bukankah kita pergi ke cafeterian? Kenapa eomma justru membawakan kita bekal?"

"Hanya untuk jaga-jaga jika kau kehabisan makanan." Jisoo berlalu lebih dulu, terkekeh setelah mendengar teriakan Jennie yang memanggil namanya.

Suasana ramai itu membuat Jisoo merasa sedikit sesak. Mata hitamnya menyapu penjuru cafeterian yang begitu luas dan mewah.

"Ekhem! Kau anak baru, ya?" Jisoo menoleh pada seorang murid dengan tubuh ramping yang menegurnya.

"Perkenalkan nama Lee Naeun."

Jisoo menatap ragu uluran tangan di hadapannya itu. Tapi Jennie lebih dulu meraihnya "Salam kenal, aku Lee Jennie dan ini Kakak kembar Lee Jisoo."

"Woah, kalian kembar rupanya?" Seru Naeun mendapati anggukan dari Jennie.

"Kau ingin bergabung dengan ku?" Kedua gadis kembar itu mengangguk, melangkah mengikuti Naeun dengan nampan di tangan mereka.

FraternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang