39. Spent Time

4.5K 775 114
                                    

"Acara Pentas Musical tahun ini diadakan lusa, bukan? Kau yakin tidak ingin tampil?"

Pertanyaan yang Lisa lemparkan menghentikan kegiatan makan Rosé "Bagaimana pun aku ingin kau tahun ini tampil, okay Kakak ku sayang?"

"Aku sudah menyuruhnya, Rosé setuju." Lisa mendelik pada Jisoo yang bersuara.

"Enak saja, dia menuruti permintaan ku yang sudah lebih dari 2 tahun. Kau kan baru memintanya tadi."

Gadis bersurai hitam legam itu merotasikan matanya jengah "Yang paling tua harus paling sabar." Timpal Jennie.

"Aku mungkin siap untuk tampil, tapi bagaimana dengan Appa?"

"Aku yang akan memintanya, Kau siapkan diri mu dengan sempurna. Kalahkan Naeun yang selama 2 tahun ini tampil bangga dengan suara tikusnya."

Jisoo dan Jennie tergelak sesaat. Begitu juga dengan bibir tipis Rosé yang ikut menerbitkan bulan sabit, walau hati dan pikirannya kini semakin berkecamuk.

"Aku tak mau Kau bertengkar dengan Appa. Akan ku lakukan sendiri." Putus Rosé enggan di bantah.

"Soal itu akan ku bantu untuk membicarakannya melalui Eomma." Tengah Jisoo membuat Rosé sedikit merasa lega.

"Bagaimana jika sepulang sekolah nanti kita pergi ke taman wahana?"

Ketiganya saling menatap mendengar usulan Lisa "Tidak ada tempat lain, ya? Kenapa harus taman wahana?"

"Ayolah, kita ini kan terpisah selama belasan tahun. Masa kecil kita dihabiskan secara terpisah, jadi aku ingin kita melakukannya sekarang."

"Aku akan izin pada Eomma terlebih dahulu." Putus Jisoo yang disetujuin oleh Jennie.

"Kau bagaimana Rosé?"

Gadis bersurai blonde itu tersenyum tulus "Kapan aku pernah menolak permintaan mu?"

****

Suasana taman wahana sore ini nampak begitu ramai, tak terkecuali keempat gadis bersaudara Uhm itu yang ikut didalamnya.

Setelah menaiki beberapa wahanaya bersama, keempat gadis itu memilih duduk di tengah taman bermain dengan segelas minuman memenuhi genggaman tangan mereka masing-masing.

"Sudah hampir gelap, sebelum pulang permainan apa lagi yang akan kita mainkan?" Si Bungsu bersuara menarik perhatian ketiga Kakaknya.

"Aku ingin main tebak isi gelas."

"Aku ingin naik bianglala."

Kembar tertua Uhm itu berseru secara bersamaan "Arraseo, bagaimana jika kita berpencar saja? Aku bersama Jennie Eonni dan Rosé bersama Jisoo Eonni."

Mendapatkan persetujuan dari ketiganya, tanpa banyak bicara lagi Lisa segera menyeret Jennie pergi menuju kedai permainan menebak isi gelas.

Pemilik kedai itu mulai memasukkan sebuah bola kecil kedalam salah satu gelas yang tertutup dan mengacaknya dengan cepat.

"Yang tengah!" Seru Jennie yakin.

FraternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang