Jangan mudah percaya pada orang lain.
_____________________________Hari baru kembali di mulai. Pagi ini, Jennie terbangun lebih pagi dengan keringat dingin membasahi dahinya.
Gadis bermata kucing itu bermimpi buruk, kejadian mengerikan yang ia alami kemarin malam tentu saja membuatnya tak bisa tidur dalam keadaan tenang.
"Kau sudah bangun sayang?" Tanya Jiah terkejut mendapati putri keduanya itu tengah berdiri menghabiskan segelas air.
"Ini masih pukul 5. Tak biasanya kau bangun sepagi ini, ada apa?" Tanya Jiah lagi membelai surai cokelat Jennie.
Tapi gadis bermata kucing itu hanya menggeleng pelan dan enggan menjawab. Bayangkan bagaimana reaksi Jiah jika tahu putri keduanya itu hampir saja diculik dan dilecehkan?
"Aku ingin mengejek Jisoo Eonni karena aku bangun lebih pagi darinya." Bohong Jennie tersenyum.
Jiah tahu, putrinya itu bohong. Tapi wanita Lee itu membiarkannya. Ia pikir mungkin Jennie akan berkata jujur dilain waktu "Arraseo, tapi jika kau ingin kembali tidur. Akan Eomma bangun nanti."
"Aniya, aku akan mandi dan bersiap." Jawab Jennie berlalu dari hadapan Jiah.
Sorot sendu itu kembali terpancar dikedua mata Jennie setelah gadis itu berlalu dari hadapan sang Ibu "Maaf Eomma, Jennie tak ingin membuat Eomma khawatir."
****
Meja yang dipenuhi akan berbagai hidangan makanan itu nampak sepi, seperti biasanya. Rosé nampak diam menikmati sarapannya walau gadis itu tahu Lisa tak berhenti menatapnya.
"Appa dan Eomma tak pulang?" Tanya Lisa memecahkan keheningan diantar mereka.
"Tumben kau bertanya. Kenapa?" Sahut Rosé membuat Adiknya itu tersenyum kecil.
Bukan rahasia lagi jika Lisa tak akan pernah perduli saat Kijoon ataupun Sangeun tak pulang.
Rosé tahu Adiknya itu hanya sedang mencari topik untuk membuatnya bersuara, Rosé akui ia diam karena pikirannya tak berhenti memikirkan Jiah dan kedua teman barunya itu sejak semalam.
"Ayo berangkat, kita sudah telat." Ujar Rosé bangkit dari kursinya.
Lisa mengikuti Kakaknya itu dengan senyum lebar "Ayo kita berangkat, Kakak ku sayang."
****
Lobby sekolah Elite itu nampak ramai dengan puluhan murid yang mulai berdatangan. Waktu sudah menunjukkan pukul 7.30, beberapa siswa yang terlambat berjejer rapih didekat pagar.
Tapi mobil Rolls-Royce hitam itu melaju tanpa hambatan melewati gerbang sekolah. Beberapa siswa menatap iri pemilik mobil hitam itu yang bahkan tidak dihukum walau datang terlambat.
"Istirahat nanti temui aku di cafeterian." Ujar Lisa sebelum pergi mendahului Rosé.
"Kau mau kemana?! Kelasnya sudah mulai!"
Gadis berponi itu berbalik dengan kaki yang bergerak melangkah mundur "Rumus Matematika membuat ku mual!"
Rosé mendengus kesal, Adiknya itu selalu saja menyepelekan pelajaran. Tapi apa daya Rosé?
Tujuan Lisa saat ini tak lain adalah rooftop. Baru saja pintu hitam itu terbuka, jeritan Eunha dan Yeri langsung terdengar.
"Ku kira kau tak akan datang." Ucap Yeri merangkul lengan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraternal
FanfictionTidak ada kata selamanya dalam dunia ini. Baik pertemuan ataupun perpisahan. Karena pada akhirnya, ada saat dimana yang bertemu akan diberpisah dan yang berpisah akan kembali dipertemukan.