20. Bicker

4.5K 835 55
                                    

Waktu pulang sekolah itu akhirnya tiba, ratusan murid dengan wajah jenuhnya itu berlari memasuki mobil jemputan mereka.

"Rosé!" kembar Uhm itu menoleh, mendapati sosok Jisoo dan Jennie yang berjalan ke arah mereka.

Berbeda dengan Rosé yang tersenyum ramah, Lisa justru memasang wajah menyeramkan untuk menyambut keduanya yang mendekat "Hari ini apa jadwal mu kosong—"

"Lagi?!" Ketus Lisa menatap kedua gadis Lee itu penuh rasa tak suka.

"Kemarin ke toko buku, kemarinnya lagi ke mall, sekarang kalian mau kemana? Kebun binatang?"

"Lisa!" tegur Rosé tak suka.

"Geurae, bela mereka. Pergi dan habiskan waktu mu bersama mereka. Kau pikir aku membutuhkan mu? Cih, aku justru beruntung karena tak harus mengurus gadis menyusahkan dan lemah seperti mu."

Lisa melenggang pergi setelah menubruk bahu Rosé kasar. Jisoo dan Jennie yang sejak tadi menyaksikan pertengkaran keduanya menatap sungkan Rosé yang terdiam.

"Maaf karena aku, kalian jadi---"

"Biarkan saja, dia juga sering meninggalkan aku sendirian di rumah. Jadi, hari ini kita mau kemana?"

Jisoo tersenyum, rencananya dan Jennie berhasil. Hari ini ia harus menggali informasi lebih dalam tentang Rosé dan Ibunya itu.

"Makan malam bersama kami di rumah? Ajak Lisa juga jika dia mau." Sahut Jennie ramah.

"Arraseo, Eonni. Sampai jumpa nanti malam."

****

Kijoon memijat pangkal hidungnya dengan kepala yang berdenyut sakit "Maaf Tuan."

"Maaf mu sama sekali tak membantu. Kau tahu itu?!" sentak Kijoon pada salah satu suruhannya.

"Kami berusaha mengikutinya beberapa hari ini. Tapi pasti saja---"

"Aku tidak perduli!" potong Kijoon marah menggebrak meja kerjanya.

"Malam ini. Jika kalian masih tidak bisa memberikan informasi tentang tempat tinggal dan data lengkap mereka. Maka bersiaplah."

Ancaman itu berhasil membuat pria dihadapan Kijoon menunduk ketakutan "Soal Nyonya Sangeun, sesuai perintah Anda. Keberangkatan pesawatnya besok pagi menuju Australia."

"Bagus. Akan lebih baik jika dia berada jauh dari putri dan keluarga ku."

Tok! Tok! Tok!

"Tuan Uhm, apa saya menggangu?"

Kijoon tersenyum menyambut orang kepercayaannya itu "Masuklah, apa ada sesuatu yang terjadi pada putri-putri ku?"

Pria Jeon itu terdiam sejenak. Sebenarnya selama beberapa hari ini ia ditugaskan untuk mengawasih Lisa dan Rosé, entah apa alasan dibalik perintah Tuan-nya itu.

"Nampaknya, Nona Rosé dan Nona Lisa tengah dalam hubungan yang tidak akur."

"Bagaimana bisa? Mereka tidak pernah bertengkar sebelum ini." Bingung Kijoon, mulai berpikir.

"Hm, tadi siang Nyonya Sangeun juga mengunjungi mereka di sekolah." Tutur pria Jeon itu membuat Kijoon menghela nafasnya.

"Kali ini apa yang dia lakukan pada putri-putri ku?"

Mendapati gelengan pelan dari orang yang telah ia anggap seperti keluarga itu membuat Kijoon sedikit merasa tenang "Nyonya hanya berbincang di ruang Kepala Yayasan."

"Kau tahu apa yang mereka bicarakan?"

"Nyonya hanya berpamitan pada Anak-Anak. Aku mengawasi mereka dari cctv." Jawabnya sebelum terdiam.

FraternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang