28. Discover

4.8K 851 109
                                    

Selama pergerakkan tungkainya Lisa tak berhenti menggumamkan lagu dengan wajah berseri.

Entah kenapa suasana hatinya sangat baik setelah ia menghabiskan pancake buatan Jennie "Lisa~ya..."

Gadis berponi itu menghetikan pergerakkannya dan menoleh. Tawanya pecah sesaat setelah mendapati sosok Jennie yang muncul dengan seragam kebesaran miliknya.

"Jangan tertawa." Rengek Jennie kesal.

"Woah Jennie~ya kau sangat menggemaskan. Ingin ku foto?" Lisa mengeluarkan ponsel-nya memotret Jennie sebanyak yang ia bisa.

Gadis bermata kucing itu bergerak mengejar Lisa yang berlari menuju pintu utama mansion "Kiyowo~ ingin ku jadikan wallpaper ponsel."

Ekspresi wajah merajuk dengan bibir yang mengerucut itu semakin membuat Lisa gemas "Ayo kucing ku. Sebentar lagi bell masuk akan berbunyi."

Jennie naik pada kursi motor Lisa dengan wajah yang ditekuk. Beberapa penjaga yang menyaksikan tingkah Lisa dan Jennie tersenyum gemas.

"Kucing peliharaan ku imutkan Paman?" Tukas Lisa mendapatkan pukulan pada lengannya.

Setelah puas mengejek Jennie, gadis Uhm itu melaku motornya dengan kecepatan sedang. Sesekali melirik sosok Jennie yang enggan mengeluarkan suara.

"Aku minta maaf. Pulang sekolah nanti ku ajak kau jalan-jalan bagaimana?" Tanya Lisa berusaha menarik perhatian Jennie.

"Tidak mau." Balasnya ketus.

Lisa mengulum senyumnya
"Ku belikan Ice Cream. Yakin tidak mau?"

Senyum Lisa mengembang mendapati Jennie yang nampak mulai tergoda dengan tawarannya "Ku belikan 2 Ice Cream Vanilla."

"Janji?" Jari kelingking mungil Jennie teracung tepat di depan wajah Lisa.

Kekehan pelan itu terdengar dari Lisa yang langsung menyetujuinya "Nde, aku berjanji."

Tak butuh waktu lama keduanya telah sampai di depan pagar sekolah, tapi naasnya pagar itu telah tertutup rapat.

"Ini semua karena mu! Jika saja kau tidak meledek ku, kita tak akan terlambat."

Lisa usap tengkuknya perlahan dengan wajah tak bersalah "Kau ingin masuk sekolah kan? Kita bisa memanjat pagar belakang sekolah."

Gadis Lee itu mengangguk antusias sebelum kembali naik ke atas motor Lisa. Tak sadar jika sejak tadi petugas sekolah itu menatap bingung Lisa yang tidak kunjung melewati pagar.

Ayolah, ingatkan Jennie jika temannya itu adalah anak dari pemilik Yayasan dan Sekolah. Hal mustahil jika Lisa tidak di biarkan masuk walau gadis itu datang 5 menit sebelum bell pulang sekolah.

"Kau bisa memanjat?" Tanya Lisa setelah memarkirkan motornya di bawah sebuah pohon.

Mendapati keterdiaman Jennie membuat Lisa memasang wajah angkuhnya "Ikuti aku, ya!"

Lisa bergerak menaiki pagar didepannya itu dengan kaki panjangnya. Duduk di antara pagar dan mengulurkan tangannya pada Jennie "Tidak perlu takut. Ayo!"

FraternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang