DUA PULUH SATU

16 1 0
                                    

Alaska masih setia mengusap rambut keyra dengan lembut agar ia tertidur namun sepertinya tidak ada tanda-tanda gadisnya akan tertidur.

"Tidur ya udah malem loh " keyra hanya menggeleng dan tiba-tiba ia menangis sambil menggigit bibir bawahnya berusaha menahan isakan.

Alaska langsung menarik dan mendekap nya " shutt semua nya baik-baik aja,ada boo okey" jawabnya lembut sambil mengusap pelan punggung nya.

"Pe-y ta-kut boo" jawabnya dengan sesegukan.

"Shutt udah boo ga akan biarin orang itu nyetuh kamu sedikit pun"

"Tapii tetep aja pey takut " jangan lupakan suara tangisan yang membuat alaska mengepalkan tangannya, siapapun yang berani bermain-main dengan gadisnya ia akan habis olehnya walaupun nyawa menjadi taruhannya.

"Kamu nginep aja ya di rumah boo" keyra menggeleng kan kepala ya ia sedirii merasa tidak enak karena sering merepotkan keluarga alaska.

Alaska hanya bisa pasrah jika keyra tidak mau berarti ia harus terus berjaga di rumah keyra.

____________________&&&________________

"Kira-kira siapa ya yang neror keyra" celetuk nakula sambil menyesap rokoknya.

"Gua sih mikirnya ke albar iye ngga?" Jawab nathan asal.

"Jangan nuduh sebelum ada bukti" jayden dengan nada seriusnya.

"Tapi jay yang tau rumah keyra kan albar mereka pernah deket dulu"

"Nah iyaa bener vin"

"Ada bukti ngga kalau dia yang neror?" Tanya jayden.

"Ngga ada sih,kalem dong pak kalem"

"Gua serius"

"Iyee pak"

" Lang lu kenape " langit langsung menggeleng kan kepalanya dan izin pamit kepada semuanya.

"Kalian mikir ga sih makin ke sini masalah makin muncul" ucap nathan

"Lu juga akhir-akhir ini berubah Vin"

"Hahahhaaa tau lah gua kenape tau kan bokap gua itu ga pernah setuju gua ikut geng ini itu lah masalah nya,dan aset gua semua di sita bro makanya gua diem mulu bingung gua suka laper tapi ga punya duit" semuanya tercengang mendengar penjelasan malvin ia kira kenapa.

"Kalau mau jajan bilang tai lu anggap kite-kite apesih" geplak nakula karena menurut nya uang bukan apa-apa.

"Iyee njirr tinggal bilang butuh apaan"

"Dhla capek gua punya temen Sultan ya gini"

Alaska datang dengan keyra dan semua langsung mematikan rokoknya.

"Gimana le udah ada kabar?" Tanya alaska tanpa basa-basi.

"Mereka pake sarung tangan pas bungkus tuh paket susah nyari sidik jarinya"

"Gua yakin sih ini udah di rencanain"

"Iye lah"

"Hubungi oji gua mau minta bantuan anak the tiger buat bantu mecahin nih masalah" ucap jayden kepada nathan.

" Udah key lu ga perlu khawatir" ujar Malvin karena melihat keyra dari tadi hanya terdiam.

"Iya" jawabnya pelan Alaska langsung mengusap punggungnya pelan.

" Yang lain pada kemana?" Tanya alaska,karena hanya ada Jay,Nathan,leo, Nakula dan Malvin saja.

"Langit barusan pergi" alaska hanya mengangguk kan kepala nya.

Di lain terlihat seorang lelaki sedang menatap ke arah wanita paruh baya yang selalu memperlihatkan tatapan kosongnya.

Lelaki tersebut menghampiri nya dan langsung duduk di dekat wanita itu tanpa memulai pembicaraan.

Ia langsung menunduk dan berusaha menahan air matanya ini lah kelemahan nya, jika sudah menyangkut orang yang paling ia sayangi.

"Mah" parau nya tanpa berani menatap wajahnya, sedangkan wanita itu hanya menatap ke depan dengan pandangan kosong seolah-olah ia seperti mayat hidup.

Tiba-tiba wanita itu menatap langit dengan air mata yang berderai, wanita tersebut memegang tangan langit dengan erat.

"Anak mama kuat,maafin mama ya sayang" ucapnya pelan jangan lupakan senyuman yang langit rindukan itu, langit langsung mendekapnya dengan air mata yang sudah tidak ia bendung lagi.

"Langit rindu mama " mama nya tidak menjawab "kita pulang yuk mah" lanjut nya sambil memeluk mama nya erat.

"Mama mau pulang" jawabnya pelan.

"Iya kita pulang setelah mama sembuh oke, langit janji akan bawa mama pergi dari tempat ini"

"Mama mau pulang sekarang" jawabnya semakin melemah.

"Kan mama belum pulih" setelah beberapa menit masih tidak ada sautan, pelukan mama nya juga sudah melonggar,tidak terdengar nafas teratur di lehernya " mama tidur yaa, aku anter ke kamar mama yaa " masih tidak ada sautan.

"Ma ayo bangun,oh pasti mama mau minta aku gendong kan" ucapnya sambil cengengesan ia berusaha mengusap ingusnya.

"Mah " ucapnya pelan karena tidak ada sautan dari mamanya,ia pun melepaskan pelukan tersebut dan melihat wajah mama nya yang sudah pucat dan menutup kedua mata dengan senyuman yang memang langit rindukan itu.

"Mah,ayo bangun mama katanya mau pulang janji deh sekarang pulang nya tapi mama bangun dulu" ucap langit sambil mengusap pipi wanita tersebut sudah dingin itu.

"Mah jangan bikin langit takut" air matanya sudah tidak bisa ia bendung lagi ia berusaha membangun kan mamanya.

"Mahhhh jangan tinggalin langit mahh" ia berusaha menggoyangkan lengan mama nya namun ternyata wanita tersebut enggan untuk membuka matanya.

"Mamahhhh langit gabisaaa kehilangan mamaa,tadi katanya mau pulang, sekarang jugaaa kitaa pulang asal mama buka mata mama" seraknya masih dengan air mata yang sudah tidak bisa ia bendung lagi.

"Kenapa tuhan lu belom puas hah ngambil semua nya dalam hidup guaa,lu boleh ambil papa tapi jangan mamaaa" paraunya dengan nada putus asa.

" Mahh please bangun yaa, langit janji bakal bawa mama pulang hari ini" seraknya ia pun mendekap mamanya erat,pantas saja ia merasa sedikit berbeda dengan hari ini,ia ingin sekali menemui mamanya dan bercerita banyak namun apa yang ia dapatkan ia sudah kehilangan mataharinya sekarang.

"Mah please buka mata mama kita pulang yaa atau langit gendong aja mau?tapi mama harus bangun kan langit bawa motor terus gimana mah" Ia berusaha mengajak mamanya berbicara walaupun tidak ada sautan.

Suster pun mulai menyadari ada yang ganjal dengan pasien nya ia pun menghampiri langit dan memeriksa pasiennya.

" Maaf nak langit mama anda sudah meninggal dunia,jadi kami harus mengurusnya terlebih dahulu sebelum di bawa ke rumah kediaman"

"Maksud lu apa ha,mama gua masih hidup sialan " jawabnya sengit

"Maaf sekali lagi kami harus membawanya dulu "

"Gausah bacot lu pasti mama lagi tidur kan jangan bohong deh kalian,orang tadi jelas-jelas mama minta pulang"

" Maaf nak langit mama anda beneran sudah meninggal dunia,suster bawa dia" ujar dokter yang menangani mama langit.

"Jangan bawa mama gua sialan" teriak langit saat melihat mamanya di bawa oleh beberapa suster mengunakan kursi roda.

Sedangkan langit ia di halangi oleh beberapa penjaga,ia berusaha melepaskan diri namun tenaganya terkuras ia langsung terduduk di tanah dengan air mata yang sudah tidak bisa ia bendung lagi.

"Gua akan bales lu wanita jalang " ucapnya pelan dengan kepalan  tangan dan jangan lupakan tatapan tajamnya.

Lanjut ngga nih????????

Ohiyaa mau hppy end or sad nih wkwk komen yaa wkwk.

Jangan lupa vote makasi.....

Caca🦋

ALASKA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang