DUA PULUH DUA

18 1 0
                                    

Langit menatap gundukan tanah di depannya dengan datar,semua teman-teman nya ikut hadir di acara pemakaman dengan beberapa tetangga.

"Lu harus kuat lang demi mama lu" ucap jayden sambil mengusap pundak langit yang masih terdiam.

"Kita semua turut berduka cita atas meninggalnya mama lu lang" alaska ikut berdiri di samping langit.

Tiba-tiba langit langsung menunduk dan meremas tangannya ia masih belum percaya bahwa mama nya pergi meninggalkan ia sendirian.

"Kalian pasti ngeprank gua kan" langit sambil menunduk dengan suara paraunya " mama gua pasti sekarang ada di rumah lagi masak karena dia udah sembuh, kemarin dia sempat bilang sama gua katanya dia mau pulang,ohiya kemarin juga dia udah mulai senyum lagi ke gua loh ska" lanjutnya dengan sesekali tertawa namun dengan air mata yang tidak bisa ia bendung.

"Please udahan pranknya kalian keterlaluan banget sumpah,udahan Vin gua ga kuat kalau masalah ginian" semuanya langsung terdiam dengan ucapan langit mereka tidak bisa berkata-kata.

"Lu yang kuat lang" nathan dengan mata yang berkaca-kaca karena ia tidak bisa melihat langit yang berantakan dan berbicara ngelantur.

"La udah njirr pranknya ga lucu sumpah" ucapnya sambil tertawa namun berberengan dengan air mata yang terus bercucuran ia langsung terduduk dan meremas tanah yang masih basah itu.

"Mama please jangan tinggalin langit mah" dengan suara seraknya langit terus memanggil mamanya.

_______________&&&___________________

Sudah seminggu lebih semenjak kejadian ia kehilangan sosok matahari nya,kini ia menjadi pribadi yang berubah langit yang pecicilan menghilang di gantikan dengan langit yang kasar dan dingin termasuk kepada teman-teman nya.

"Lang lu nyolong sempak gua ya" tuduh nakula.

"Hm" jawabnya sambil memainkan handphone nya.

"Ohiye masalah keyra gimane"

"Kita masih belum nemu titik terangnya ini terlalu sulit"

"Flling gua masih ke Zidan"

" Yoi "

"Gua pamit" ucap langit berdiri tidak lupa ia tos kepada semuanya dan langsung pergi meninggalkan markas tersebut

" Langit juga berubah "

" Dia masih belum nerima kenyataan aja,gua sering liat datang ke rumah sakit mamanya di rawat dulu"  ucap jayden

" Gua kasian liat dia yang murung tiap hari,dia kaya ga punya harapan buat hidup" nathan ikut menyaut karena ia sering melihat langit yang begong dengan tatapan kosongnya.

" Hum mau gimana lagi  kita gabisa ubah takdir"

" Yang dia butuhin sekarang adalah kita " ucap malvin

" Samudra juga jarang kumpul semenjak seminggu yang lalu" ucap nathan ikut menyaut.

" Gua masih belum paham masalah samudra karena dia ga cerita" jawab jayden.

"Bener Jay"

" Yang pasti kita jangan pecah cuman karena masalah "

" Yaps bener la "

Di lain tempat terlihat ada seseorang yang sedang duduk di sebuah kafe tiba-tiba ada lelaki yang menghampiri nya.

Ia langsung duduk di hadapan seseorang tersebut tanpa mengucapkan ia memberikan sebuah handphone.

"Liat" ucapnya lalu ia kembali menyesap rokoknya.

Lelaki tersebut langsung mengepalkan tangannya setelah melihat sebuah rekaman di handphone tersebut.

ALASKA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang