DUA PULUH LIMA

19 1 0
                                    

Sudah seminggu lebih namun tidak ada tanda-tanda Alaska akan bangun,ia masih memejamkan matanya dengan wajah pucat.

"Kamu gamau bangun gitu?"tanya seorang gadis sambil mengusap pipi Alaska dengan lembut"aku kangen denger suara kamu boo".

Terdengar suara ketukan pintu keyra langsung bangun dari duduknya  saat melihat bunda alaska masuk sambil tersenyum padanya.

"Kamu udah makan siang belum sayang?"tanyanya sambil mengusap lembut rambut keyra.

"Udah bunda tadi di sekolah"

"Bagus deh kalau gitu" ia langsung memandang wajah anaknya yang sudah seminggu lebih yang enggan untuk membuka matanya " sayang kapan kamu bangun hm ga kangen emang di marahin bunda kalau bunda kangen banget loh marahin kamu" ucap rena dengan tatapan sendunya.

"Maafin key ya bunda" ucap keyra langsung menunduk karena ia merasa paling bersalah dengan kejadian ini.

"Shutt kamu ga salah ini semua udah musibah,udah ya kamu jangan bilang gitu lagi,kalau alaska tau dia ga bakal suka kamu bicara begitu" ucap rena dengan nada lembutnya.

"Iyaa bunda" ucapnya pelan namun tetap saja ia masih belum bisa memaafkan dirinya,karena gara-gara Alaska harus berakhir di rumah sakit.

"Udah sore kamu pulang aja biar bunda yang disini nemenin alaska" ucap rena sambil mengusap lembut pipi keyra,ia hanya bisa mengangguk kan kepala nya.

"Yaudah key pulang dulu ya bund" ucapnya sambil menyalami tangan bunda alaska tidak lupa rena mencium pipi keyra.

Keyra pun dengan sempatnya mengusap rambut alaska dan tersenyum tipis " besok aku kesini,aku harap kamu besok udah bangun,dadah boo" ucapnya setelah itu ia benar-benar meninggalkan ruang inap alaska.

"Kalau kamu bangun bunda nikahin kalian berdua suer deh" ucap rena sambil menatap anaknya yang masih menutup erat matanya.

Ia langsung terduduk dengan memandang alaska yang terdiam dengan wajah pucatnya, sungguh ia merasa gagal menjadi orangtua.

_____&&&_____

Terlihat segerombolan laki-laki berkumpul di sebuah gang yang sepi dengan pandangan sengit.

Hingga ada seorang yang maju dengan tatapan tajamnya di tangannya terlihat ia memegang tongkat baseball ia terlihat memegang erat hingga urat tangannya terlihat.

" SERANGGGGGGG" Teriak nya dengan kencang dan terjadi lah adu jontos antar kedua kelompok tersebut

Jayden terus memukul siapapun yang berani mendekati nya ia tidak kenal ampun,karena sekarang emosi dia tidak terkontrol lagi,hingga ia berhadapan dengan seseorang yang dulu sangat ia hargai namun sekarang ia sangat membenci orang itu.

Tanpa mengucapkan apapun jayden langsung maju dan membogem nya tidak lupa ia menendang dadanya hingga orang tersebut kewalahan dan langsung tersungkur ke tanah dengan darah yang berceceran dimana-mana.

Pada saat akan memukul kencang kepala orang tersebut dengan tongkat baseball,namun itu semua tertahan di udara ia langsung terduduk di tempat dan menunduk.

" Gua benci sama lu dan gua benci " ucapnya lirih sedangkan seseorang itu sudah tidak berdaya dengan mulut yang terus mengeluarkan darah.

" Ja-ngan pernah maa-fin gua jay " lirihnya pelan dengan mata yang setengah tertutup sambil memegang dadanya yang terasa sakit karena tendangan jayden.

Pandangan itu tidak lepas dari yang lain hingga ternyata arkayasa lah yang menang karena zidan dkk kalah telak karena pasukan mereka lebih sedikit ketimbang dengan pasukan arkayasa.

ALASKA [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang