VOTE dulu y, thx.
Sudah hampir satu Minggu Jira dan Hyunaka tak lagi saling bicara, chating pun tak pernah. bahkan setiap bertemu, Jira selalu pura pura tak melihat. Jika diulik lebih dalam, sebenarnya ada rasa rindu yang semu dihati keduanya. semu, karena mereka sendiri yang tak ingin memperjelasnya.
Sebenarnya ini merupakan pertengkaran terlama mereka. Sebelumnya tak pernah mereka bertengkar lebih dari dua hari, karna keduanya yang memang saling bergantung satu sama lain. Tapi untuk kali ini mereka benar benar bekerja keras untuk tak saling bergantung, dan bertekad untuk saling menjauh.
Hampir satu Minggu juga Hyunaka sering uring-uringan tak jelas karena moodnya yang buruk setiap saat. Hal ini bahkan membuat teman-temanya greget sendiri karena selalu serba salah jika didepan Hyunaka. Apalagi Hans yang sering kena semprot olehnya, ingin rasanya ia memutus urat Hyunaka yang selalu keluar ketika menyemprotnya. Seperti saat ia berdiri membelakangi Hyunaka yang duduk di bangkunya, Hans langsung mendapat berbagai macam umpatan dari Hyunaka hanya karena ia tak sengaja meloloskan angin yang membuat perutnya begah. Yah,, walaupun wajar hyunaka marah karena hal itu. Tapi akhir akhir ini hyunaka memang sering marah marah gak jelas. Semua temannya pun setuju jika Hyunaka memang aneh akhir akhir ini.
"Lo kenapa sih anjing! Udah kayak cewek pms tau nggak." Cibir Hans pada temannya yang lagi lagi termenung dengan wajah lecek.
Kalo kayak gitu biasanya hyunaka sedang mode colek tampol."Bacot Lo!" Jawab Hyunaka membuat Hans mengelus dada.
"Kalo ada masalah diomongin aja. kita ini temen buat tempat curhat, bukan tempat pelampiasan." Ucap Umin yang biasanya hanya menyaksikan keributan.
Hyunaka yang sadar kini jadi merasa bersalah karena menjadikan temannya pelampiasan moodnya yang sedang buruk.
"Gue keluar dulu, kalian ada yang mau titip makanan?" Tawar Hyunaka yang berniat menyenangkan hati teman temannya.
"Gini nih yang gue like, Lo yang traktir kan?" Seru Hans semangat.
"Hm." Jawab Hyunaka seadanya.
"Gue titip bel-"
dengan segera umin memotong perkataan Hans."Beliin pizza aja, sama minuman buat yang lain juga." Semua pun setuju dengan Umin dan sepakat untuk membeli pizza.
"Pizza Mulu! bosen tiap kumpul makanannya pizza. Mending seblak biar nambah adrenalin lambung gue." Protes Hans yang lelah disuguhi pizza.
"Semua setuju, yang gak setuju diperbolehkan untuk ngemut jari nanti." Sahut Felix.
"Sungguh biadab!" Umpat Hans pada sekelilingnya yang kini menatapnya.
"Oke deal ya, gue beliin pizza." Tanya Hyunaka memastikan.
"Yo'i!" Balas mereka serentak.
Hyunaka pun langsung bergegas pergi dari basecamp, ia ingin melepas pikirannya sejenak pada jalanan. Dengan kecepatan tak terbatas ia melajukan motornya, yang sepertinya dapat langsung membawanya menuju neraka.
Membuat riuh sorakan pengemudi lain dengan aksinya yang semakin menggila, Hyunaka dengan lihay meliuk liukkan motornya menghindari kendaraan lain, membuat orang yang melihat tak sabar ingin menghubungi ambulance.
***
Setelah adegan mengerjai malaikat maut dijalanan tadi, kini Hyunaka tengah duduk menunggu pesanan pizza nya sambil memainkan ponselnya.
"Kita putus aja ya." Ucap seseorang yang duduk di depan Hyunaka.
"Kenapa?"
"Percuma, aku ngerasa udah nggak ada cinta lagi dalam hubungan kita." Hyunaka yang awalnya tak peduli kini jadi tertarik untuk mendengar lebih lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
IYAgpp
Novela JuvenilKEPOIN DULU YUK❗ JANGAN LUPA FOLLOW AUTHORNYA Y. Zero itu suka Jira, tapi Jira sayangnya sama Hyunaka. Hyunaka juga suka Jira,- bukan cuma Jira, tapi semua yang bergender cewek dan berparas cantik hyunaka menyukainya. BELUM DI REVISI MAAP KALO GAJEL...