37. LAWAKAN SEMESTA

91 15 1
                                        

Quote to this part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Quote to this part

Jira masih terbaring lemas di bankar, dengan tangan yang di infus. Sebenarnya ia sudah sadar sedari tadi saat di tengah perjalanan menuju rumah sakit, namun atas paksaan mama Zero disinilah ia berada. Keadaannya sudah lebih baik dari sebelumnya, namun ia masih belum diperbolehkan untuk pulang.

"Gue beneran udah enakan, jadi ini kapan pulangnya?" Gerutu Jira yang sudah tak betah berada dirumah sakit.

"Kata dokternya tunggu infusnya abis baru boleh pulang." Jelas Zero.

"Terus kapan ini habisnya?"

"Bacot banget, nih makan."sela Hyunaka yang datang memberikan roti sembari menenteng kantong plastik yang entah berisi apa.

Hyunaka meletakkan plastik itu di nakas samping bankar tidur Jira."nih minuman sama roti, sama Snack juga." Katanya dengan arah mata menatap Zero.

"Ji lo mau roti nggak? Soalnya gue belinya roti, atau mau gue beliin bubur?" Karena Jira tidak dirawat inap, jadi Hyunaka yang sibuk mencari makanan untuk gadis itu.

"Mau seblak dong, dari kemarin kemarin gue udah ngiler pengen seblak tapi kelupaan terus tiap mau beli."

"Gue beliin, tapi Lo nginep sini seminggu." Jira mendelik mendengarnya.

"Apa apaan?!"

"Ya Lo udah tau lagi sakit gini masih mikirin makanan kayak gitu. untungnya  tipes Lo nggak kambuh." Hyunaka menghela nafas dan mendudukkan diri di kursi samping bankar.

Walaupun Jira tidak dirawat inap, Hyunaka tetap meminta ruang VIP dengan alasan,
dia punya banyak uang.

Jadi sekarang hanya ada mereka berdua  diruang VIP. Karena Zero baru saja keluar entah kemana, sedangkan Orang tua Zero sudah pulang sejak tadi karena papanya ada meeting, dan Hans masih berada di kantin rumah sakit untuk mengisi perutnya.

"Lo beneran udah gapapa? Kalo ada yang sakit bilang." Tanyanya pada Jira. ia masih tak percaya walaupun gadis itu sudah berkali-kali mengatakan bahwa dirinya baik baik saja.

"Gue harus gimana biar Lo percaya?"

"Nih makan, baru gue percaya."

"Males."

"Lo harus makan, lo mau apa? Gue bakal beliin."

"Seblak."

"Yang bener njir." Hyunaka jadi kesal sendiri.

"Lo tanya gue mau apa, ya gue mau seblak."

"Selain seblak ji."

"Yaudah mi aja deh, yang jinja pedas ya." Alibi Jira agar ia tidak makan.

"Oke bubur ayam. Gue suruh Hans buat beliin sekalian." Jira mendengus kesal.

"Kalo gitu ngapain pake tanya?"

IYAgpp Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang