25. PORSCHE MERAH

160 25 10
                                    

"Tolong anterin langsung ke sekolah saya ya, nanti saya kirim lokasinya. Saya tunggu." Ucap Hyunaka yang tengah berbicara pada seseorang diponselya.

"Apaan? Lo mesen go food?" Tanya Hans yang memang duduk disebelah Hyunaka.

"Bukan, ini paket gue."

"Mesen apaan Lo sampe perlu dikirim ke sekolah?" Tanya Felix yang juga tengah duduk di meja Hans.

"Entar kalo dah Dateng juga tau." Jawabnya.

"Kok gue jadi parno kalo Hyunaka sok misterius gini."

***


"Oh udah sampe? Oke saya turun sekarang." Pungkasnya mematikan telfonnya dan mengantonginya kembali sebelum berjalan keluar kelas.

Sebelum benar benar keluar dari kelas Hyunaka menghentikan langkahnya dan berbalik badan mamandang ketiga temanya yang terlihat sibuk berjuang untuk memenangkan game yang tengah dimainkannya, sebelum akhirnya ia berseru.

"Woyy! Masih pada penasaran gak nih? Paket gue dah sampe." Ketiga makhluk itu masih fokus dengan gamenya membuat Hyunaka memutar bola mata malas.

"Bentar cacing gue udah gede nan panjang nih, tanggung!" Sahut Hans yang masih berkutat dgn ponselnya. Namun tak lama umpatannya menggema di kelas itu.

"Anjeng!" Umpat hans yang langsung mematikan ponselnya.

Hans lalu berjalan menghampiri Hyunaka yang berdiri diambang pintu.
"Yok Ka, gue penasaran nih."

"Lah! Lo kalah Hans?" Tanya Felix.

"Sengaja gue matiin, bosen gue di ranking satu." Jawabnya.

"Halah elo di ranking satu juga belum ada setengah menit anjer, itu juga gara gara si Umin keluar." Cibir Felix.

"Bacot bener! Lo yang ranking sepuluh aja gak gue bacotin."

"Rangking tujuh ya Jing!" Sewot Felix tak trima.

"Bangga loh?!

"Halah mainan bocil aja bangga banget dapet ranking satu" cibir Felix tak mau kalah.

"Lah Lo juga dari pagi mainin ini nyet! kalo Lo lupa."

"Ck, anjeng Lo!"

"Babi Lo!

"Kesel gue sama Lo!

"Gue juga benci sama Lo!

"Gak usah sok marah Lo!

"Gak bisa gue marah sama Lo cil!

"Gue jugaa!

"Sini pelukan dulu." Hans langsung merengkuh tubuh Felix, namun setelah satu detik berlalu, Felix yang sadar langsung memberontak dan kembali menyemprotnya.

"Jijik gue nyet!!"

"Dihh!"

"Bodo! Lah Hyunaka sama Umin mana?" Tanya Felix yang baru menyadari kedua sohibnya tak ada di kelas.

"Udah pada turun duluan pasti, kayak gak tau kapasitas kesetia kawanan mereka."

"Tanpa ba bi bu Felix langsung pergi dari kelas meninggalkan Hans yang baru selesai bicara.

"Lah sama sama anak anjeng ternyata."

***

"Woyy lah kalian bisa bisanya ninggalin__ Wah Porschenya siapa nih?! Anjir mulus banget. Mobil baru nih?! Anjaaaay.."heboh Hans yang baru menyusul teman temannya yang berkumpul di lapangan depan. Namun ia malah dikejutkan dengan mobil Porsche merah yang sepertinya baru dibeli.

IYAgpp Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang