JANGAN LUPA DI VOTE DULU YA. Thx.
Di sepanjang pelajaran pikiran Zero dibuat tak karuan, raganya memang ada di kelas namun sekarang pikirannya sedang berkelana memikirkan Jira. Pasalnya gadis itu belum juga kembali ke kelas padahal sekarang pelajaran sudah dimulai, apa yang dilakukannya di toilet selama itu? mungkinkah ia sengaja bolos pelajaran? Why? Itu bukan Yejira yang ia kenal.
"Permisi Bu, saya mau ijin ke toilet." Izin Zero ditengah tengah pelajaran.
Karena merasa percuma mendengarkan penjelasan gurunya yang sama sekali tak masuk otaknya, Zero lebih memilih keluar kelas untuk mencari Jira."Iya udah silahkan, tapi langsung balik kelas! Awas kalo ikut bolos kayak si Jira!" Kata Bu Mira lalu disusul Zero yang keluar dari kelas.
***
Zero saat ini bener benar frustasi mencari keberadaan Jira. entah kemana gadis itu pergi. Jeno sudah mencarinya ditoilet, rooftoop, taman, perpustakaan, UKS dan tempat tempat yang biasa digunakan untuk bolos pelajaran, namun ia sama sekali tidak menemukan sosok yang ia cari. Sejak dari tadi ia juga terus mencoba menelepon handphone Jira namun entah mengapa sulit sekali terhubung.
Kemana gadis itu? Apa yang sedang terjadi dengannya? Apa dia baik baik saja? Pertanyaan inilah yang terus memutar mutar di pikiran Zero. Ia benar-benar khawatir sekarang. Setidaknya Jira bisa mengabarinya atau teman teman lainnya, bukan malah menghilang tanpa kabar seperti ini.
Zero juga menelpon Hyunaka untuk bertanya keberadaan Jira, mungkin saja Jira sedang bersamanya saat ini, namun bukannya mendapat jawaban pertanyaannya, ia malah diserbu berbagai pertanyaan Hyunaka yang sepertinya juga sedikit khawatir. Sekarang Zero tidak tau harus apa. Ia terus mencoba untuk menelpon Jira namun sulit sekali untuk terhubung.
***
Di sisi lain. kini Jira masih terduduk diam membeku karena rasa takut yang masih menyelimuti, ditambah suara cicak yang dari tadi terus bergema membuat rasa takutnya semakin menjadi jadi. Ia terus memukul mukul kepalanya berharap ia pingsan saja saat ini. Mungkin itu lebih baik dari pada harus merasakan gelap dan menakutkannya sendirian didalam gudang yang begitu seram dalam pikirannya.
Drrtt... Drrrt...
Getar ponsel Jira dibalik sakunya, membuatnya merutuki kebodohannya. Dengan tangan yang gemetar Jira berusaha merogoh penselnya yang ada dalam saku. 'Bpk Ketu' nama Itu yang terpampang pada layar ponsel Jira membuatnya tersenyum lega."Zer! Z-zero!" Panggil Jira dengan suara gemetar.
"Ji! Ini Lo kan!?" Sahut Zero disebrang sana yang sedikit lega mendengar suara Jira.
"Z-zer! tolongin gue, Zer Lo denger gue kan?!" Isak Jira.
"Ji Lo dimana? Suara Lo gak jelas ji." Karna di gudang sinyalnya sangat buruk panggilan mereka pun terputus, membuat keduanya frustasi.
"Duhh gak ada sinyal lagi!" Kesal jira sambil mengangkat angkat ponselnya namun masih dengan mata yang ia tutup. Ia takut jika saat ikut mendongak ia akan melihat hantu bergantungan di atas sana, sekarang fantasinya sudah mulai mengada ngada, ia hanya berharap Zero dapat menemukannya disini, yah Jira hanya berharap telepatinya berhasil membawa Zero ke gudang ini.
***
Entah apa salah ponsel Zero yang kini sudah tergeletak tak berdaya dilantai. Jika saja ponselnya tidak berkualitas baik mungkin tempat selanjutnya adalah tempat sampah.

KAMU SEDANG MEMBACA
IYAgpp
Teen FictionKEPOIN DULU YUK❗ JANGAN LUPA FOLLOW AUTHORNYA Y. Zero itu suka Jira, tapi Jira sayangnya sama Hyunaka. Hyunaka juga suka Jira,- bukan cuma Jira, tapi semua yang bergender cewek dan berparas cantik hyunaka menyukainya. BELUM DI REVISI MAAP KALO GAJEL...