Di VOTE dulu yuk bintang bawah. Sama KOMEN juga yang banyak, baru akunya happy 😊
MAKASIH.Kemarin malam Hyunaka tidak berbohong tentang dia yang akan datang langsung kerumah Jira. Dia memang benar benar datang kesana. Tapi Jira juga sudah mengantisipasi dengan menggembok gerbang rumahnya, membuat Hyunaka hanya bisa betriak dari luar, dan berakhir diusir satpam kompleks.
Pagi ini Jira berangkat bersama Zero ke sekolah. Dan tumben pagi itu tidak ada lagi Hyunaka yang mampir untuk menawarkan tumpangan. Entah mengapa hal itu malah membuat Jira sedikit kecewa. Padahal baru usaha sehari buat meminta maaf tapi udah nyerah? Mengapa jadi Jira yang lebih berharap?
Hyunaka adalah orang yang selalu menggampangkan segala hal, jadi Jira sudah menduga jika Hyunaka akan menyerah untuk mendapatkan permintaan maafnya. Mungkin sekarang ia tengah kembali sibuk untuk mencari pengganti Lia.
***
Sekolah berlalu seperti biasa, hingga bel sekolah berbunyi mengakhiri pembelajaran hari ini. Para murid sudah beriwuhan keluar kelas, ada juga yang masih menetap untuk menunggu jalanan lega. Seperti Jira dan Zero yang memilih keluar kelas paling akhir untuk menunggu jalanan lega.
"Ji, udah sepi. Yuk pulang!" Seru Zero berhasil membuyarkan lamunan Jira.
"E-eh iya yok!" Jawabnya setelah sadar dari lamunannya.
Ada yang mengganggu pikiran Jira saat ini, Hyunaka. Lagi lagi cowok itu berhasil memenuhi pikiran Jira. Hari ini hyunaka tampak aneh menurutnya, tak seperti biasanya. Bahkan saat bertemu dengan Jira ia tampak acuh dan menghindar. Apa dia marah? Kenapa? Gila! Jira bisa gila jika terus memikirkannya. Jira itu paling malas jika disuruh untuk menerka nerka, namun ia juga tak tahu harus bertanya pada siapa.
"Ada yang Lo pikirin ya ji?" Tanya Zero yang peka dengan orang disebelahnya itu.
"Biasa pikiran sampah! Gak ada manfaatnya buat dipikirin tapi kepikiran terus." Jawab Jira berusaha tak berbohong.
"Apa?" Tanya Zero lagi.
"Kan gue bilang sampah, jadi gak penting, gak guna juga di omongin." Kilah Jira.
"Ya siapa tau kan gue bisa menguraikan masalah lo."
"Ngga-
Ting! Ting! Ting! Ting!
Suara pesan beruntun dari ponsel Jira.Ayu Best-tai
|Ji ke depan sekolah SEKARANG!
|Ada yang mau gue omongin!
|Sendirian aja, jangan ngajak siapa pun termasuk si Zero!
|Ji!
|Ji!
|Ji!
|Lama banget!
|CEPETAN Y!Sabar njir!|
Kenapa ada masalah?|Tapi gue kan pulangnya nebeng Zero.|
|Udah gampang itu, entar pulang bareng gue.|CEPETAN JI! INCES GAK BISA NUNGGU LAMA LAMA!
"Gue ada urusan! Lo pulang aja duluan, gue nanti bareng Ayu! Bye!" Pamit Jira yang pergi grusa grusu. Zero ingin mengikuti tapi dari kejauhan Jira seperti melarang dengan gerakan tangannya.
Zero mencoba untuk tidak kepo dan kembali melanjutkan jalannya ke parkiran.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
IYAgpp
Teen FictionKEPOIN DULU YUK❗ JANGAN LUPA FOLLOW AUTHORNYA Y. Zero itu suka Jira, tapi Jira sayangnya sama Hyunaka. Hyunaka juga suka Jira,- bukan cuma Jira, tapi semua yang bergender cewek dan berparas cantik hyunaka menyukainya. BELUM DI REVISI MAAP KALO GAJEL...