Jangan lupa VOTE dulu sebelum baca. Thx.
***
Setelah acara kejar kejaran antara Jira dan Hyunaka, akhirnya mereka singgah ke gazebo kayu yang disediakan di tiap sudut sekolah. Mereka berdua duduk lalu merebahkan tubuhnya untuk mengurangi lelah mereka setelah acara kejar kejaran yang cukup menguras tenaga. Saat Hyunaka memandang Jira dari samping, secara bersamaan Jira pun menatap ke arahnya, dan satu detik kemudian tawa mereka pun pecah membuat gelegar tawa yang begitu memperlihatkan kegembiraan.
Jika ditanya apa alasan mereka tertawa, mereka sendiri tidak tahu pasti apa yang membuat mereka tertawa, karena itu terjadi secara otomatis.
Sambil menenangkan diri untuk berhenti tertawa Hyunaka kembali menatap Jira dan menggenggam tangannya. Karena Hyunaka melakukanya secara tiba tiba hal itu membuat Jira sedikit terkejut."Ji, kayaknya cuma bareng Lo deh gue ketawa gak ada sebab. Atau emang kita yang gila?" Kata Hyunaka yang lalu di sikut oleh Jira.
"Kita! kita! Lo aja yang gila gue mah waras." Protes Jira.
"Iya deh, yang katanya waras." Cibir Hyunaka.
"GUE EMANG WARAS! Soalnya gue Yejira bukan Hyunaka." Kata Jira meledek sambil menjulurkan lidahnya.
Melihat itu Hyunaka yang antara gemas dan kesal pun menarik kepala Jira dan dijepit diketiaknya tak lupa ia juga mengacak-acak rambut Jira dengan hidungnya.
"HYUNAKA!! I'IHH LO MASIH KERINGETAN!! BAU TAU NGGAK, LEPAS!!" Kesal jira,
karna Hyunaka belum juga melepaskannya ia berinisiatif untuk menggigit tangan Hyunaka yang akhirnya berhasil membuat Hyunaka melepaskannya serta meringis kesakitan.
"Arrghh!!" Erang Hyunaka yang kesakitan.
"Apaan sih lebay Lo! cuma digigit doang." Cibir Jira melihat Hyunaka yang mendramatisir kesakitan ya.
"Aduuh!! Tangan gue nyeri banget, Lo pasti gigitnya Kena syarafnya nih ji. Liat, nih sakit kalo digerakin" Kata Hyunaka membuat Jira panik setengah mati.
"Ha masa sih?! Coba liat. Ihh iya sampe merah gini. maaf, maafin gue jin. sakit banget?" Panik Jira, lalu di elusnya luka Hyunaka sambil ia tiupi. hal itu membuat Hyunaka tanpa sadar menyunggingkan senyumnya.
"Masih bisa gerak gak?" Tanya Jira yang beneran panik.
"Sekarang masih sakit kalo digerkin ji. Mau ngelus kepala Lo aja nggak mampu gue." Drama Hyunaka yang membuat Jira jengah.
Tapi kalo beneran tangan Hyunaka gak bisa gerak, mampus sudah Jira, ia bisa jadi budak pesuruhnya Hyunaka nanti.
"Lo jangan ngibulin gue y?!"
"Gue gak bohong, sakit banget sumpah! Aduh mulai mati rasa nih."
"Yaudah mending kita ke rumah sakit aja yuk!" Ajak Jira yang langsung di jawab gelengan oleh Hyunaka.
"Nggak gue gak mau ke rumah sakit! Kalo tangan gue diaputasi gimana?"
"Ya kalo gak di obati malah tambah parah Hyunaka!" Jira heran mengapa hanya karena tangan yang digigit bisa menciptakan drama yang memusingkan ini.
"Udah ayok!" Kekeh Jira menarik sabuk Hyunaka.
"Aduuh, iya bentar!" Seru Hyunaka lalu menggerakkan tangannya dan mengarahkan lukanya ke bibir Jira.
"Udah sembuh deh." Ucap Hyunaka tersenyum jail.
"Lo ngerjain gue?!" Tanya Jira yang mulai kesal.
"Eiitt.. gak boleh marah! Kan Lo yang gigit gue, lukanya juga baru sembuh, kalo sakit lagi emang Lo mau tanggung jawab?" Karena Jira juga sedang lelah ia pun mencoba mengabaikan Hyunaka dan kembali merebahkan tubuhnya di gazebo.

KAMU SEDANG MEMBACA
IYAgpp
Novela JuvenilKEPOIN DULU YUK❗ JANGAN LUPA FOLLOW AUTHORNYA Y. Zero itu suka Jira, tapi Jira sayangnya sama Hyunaka. Hyunaka juga suka Jira,- bukan cuma Jira, tapi semua yang bergender cewek dan berparas cantik hyunaka menyukainya. BELUM DI REVISI MAAP KALO GAJEL...