18. SIAPA YANG PANTAS?

142 40 9
                                    

VOTE nya jgn lupa ya.. sama komen yang seru seru juga.. Thx.

Di jalan Lia hanya diam dengan tatapan kosong menatap jalanan. Felix benar benar tak tahan dengan keheningan ini, apalagi malam sudah larut dan jalanan yang mulai sepi. Felix cuma takut kalo Lia nanti kesambet.

"Li!" Panggil Felix memastikan orang yang diboncengnya masih sadar atau nggak.

"Woyy Li!" Panggil Felix lagi dengan nada yang sudah meninggi.

Tak mendapat jawaban Lia, Felix udah was was sendiri, pikirannya tentang Lia yang kesambet takut benar terjadi. imajinasinya sekarang sudah kemana mana, bahkan ia kini khawatir lehernya akan di cekek dari belakang. Mata Felix melirik spion motornya. Pantulan spionnya memperlihatkan Lia yang sedang menatap kiri jalan dengan tatapan kosong. Melihat itu, Felix tidak bisa lagi berfikir positif.

Dengan ragu Felix menepuk paha Lia, namun Lia masih geming. Ya karena Felix menepuknya terlalu pelan, malah jatuhnya lebih ke megang bukan nepuk.

"Mampuss!" Umpatnya lirih.

Mencoba posthink (positif thinking) Felix kini berganti mencubit paha Lia agar Membuatnya sadar.

"Awwwww!!! ANJIR LO! LO NYUBIT GUE?!! SAKIT TAUU!!" Pekik Lia karena dicubit Felix. Jangan lupakan tangannya yang kini sudah melayang memukuli Felix dari belakang.

"Aduh! aduh! duh.. bentar dulu anjir! Lo mau kita jatuh!" Kata Felix berhasil membuat Lia berhenti memukulinya. Namun..

"AUWWW!!!" Jerit Felix karena pinggangnya dicubit Lia.

"EH GOBLOK JANGAN OLENG!!"Teriak Lia panik karena montor Felix yang sempat oleng.

"Lo sih pakek nyubit gue, sakit tau!!" cicit Felix menyalahkan Lia.

"Lah, Lo duluan yang nyubit gue!!" Timpal Lia tak terima disalahkan.

"Ya abisnya Lo udah kayak orang kesambet, dipanggil gak nyaut, gue gaplok masih gak nyaut, untung di cubit langsung sadar Lo."

"Gue sadar ya! Cuma lagi ngelamun aja."

"Yaelah, cuma gara gara diputusin Hyunaka jiwa Lo jadi setengah setengah gini?" Ledek Felix.

"Bacot ya anda! Tapi emang falid sih soalnya setengah jiwa gue masih di Hyunaka. Huwaa.." rengek Lia yang masih tak rela putus dengan Hyunaka.

Felix yang malas prihatin, hanya menggoblokkan Lia dalam hati.

"Emang yang nyuruh masuk kandang Casanova siapa?" Sindir Felix.

"Iya gue tau kok gue salah, tapi temen Lo yang paling salah nomor satu, kan dia yang ngajakin pacaran." Cicit Lia.

"Kan bisa Lo tolak."

"Mana bisa gue nolak Hyunaka Rakadipta."

"Kalo gue? Lo terima atau bakal Lo tolak?"

"Ha?" Cengo Lia yang bingung maksud Felix.

"Yaudah buat lupain Hyunaka, pacaran aja sama gue." Kata Felix santai. Berbeda dengan lawan bicaranya yang sudah membuka mulutnya tak percaya.

"Gimana?" Tanya Felix meminta jawaban.

"Lo ngajakin pacaran? Heh! Baru aja beberapa jam tadi gue diputusin sama temen Lo. Sekarang Lo ngajakin gue pacaran udah kayak njumput makanan dilantai. Lo pikir gue apaan? Ngobrol panjang juga baru kali ini. Please lah lix gak usah ngawur!"

"Jadi jawabannya apa? Tanya Felix untuk kesekian, karna ia merasa belum mendapat jawabannya.

"YA LO PIKIR APA PELIKS!"

IYAgpp Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang