21. AFTER HAPPINESS

148 36 6
                                    

VOTE nya y, jangan lupa! Diramein juga y di kolom komennya. Thx.

Setelah acara cosplay jadi anak senja. Hyunaka dan Jira akhirnya pulang disaat senja sudah tenggelam habis dilahap malam. dengan seragam yang lusuh mereka juga sempat melipir ke warung bakso untuk mengisi perut serta membungkam mulut Jira yang dari tadi terus berkoar 'lapar'.

Setelah mengisi perut, Hyunaka membawa Jira ke toko baju untuk membeli seragam baru, karena seragam mereka sudah kotor dan lusuh. Gak mungkin kan mereka akan memakainya lagi besok?

"Nggak mau Naka!" Pekik Jira.

Setelah mereka berdua sampai, Hyunaka dan Jira kembali lagi berdebat di parkiran toko, mereka berdebat karena Jira yang tak mau ikut membeli seragam.

"Gak mau tau Lo juga harus ikut gue masuk kedalem!" Sahut Hyunaka sembari menarik narik Jira.

"Lo aja lah sendiri, tampilan gue dah kayak gembel gini. malu gue!" Alibi Jira yang masih berusaha menetap dalam mobil.

"Gak mau lah! Udah gue yang bayarin masa gue juga yang harus beli sendiri!"

"Udah, pokoknya Lo harus ikut gue kedalem!" Tegas hyunaka mencoba melepas seatbelt yang masih melingkar pada Jira.

"Apaan sih Naka ah! nggak! gue malu! Banyak orang didalem."

"Lo yang apaan, biasanya juga malu maluin!

"Ayo ji! Apa perlu gue sewa ni toko biar kosong."

"Ish. Nyebelin banget ni orang kaya."

"Besok gue traktir deh, gue beliin seblaknya Mpok Yuyun." Tawar Hyunaka membuat Jira bimbang. berat banget pilihannya mana Jira lagi pengen pengennya nyeblak. Tiap pulang sekolah duit gak pernah kesisa, mana mungkin bisa beli sendiri.

"Itung-itungan banget lo mau nraktir temen!"

"Terserah lah, gue gendong juga Lo lama lama." Ancam Hyunaka yang sudah berancang-ancang.

Dengan terpaksa Jira pun turun dari mobil, dengan wajah melasnya yang semakin membuatnya mirip gembel.

"Jangan nunduk gitu, kan jadi gak keliatan cantiknya." Kata Hyunaka sembari memasangkan airpods dikedua telinga Jira.

"Cantik apaan, kayak gembel gini gue!"timpal Jira, yang tengah melihat bayangannya pada kaca mobil.

"Lo selalu cantik ji." Bisik Hyunaka pada telinga kanan Jira, sebelum ia munyumpelnya dengan airpods yang sudah disetel musik.

Sejak kapan Jira punya riwayat lemah jantung seperti ini. Setiap Hyunaka bertingkah jantungnya pasti berdetak tak beratur, membuat dirinya sendiri kuwalahan.

"Ayok ji, malah ngelamun Lo!" Triak Hyunaka membuyarkan pikiran Jira.

"Anjing Lo!" Umpat Jira, setelah sadar.

"Lah Napa tu anak?" Bingung Hyunaka, lalu menyusul Jira yang sudah duluan masuk ke toko.

Sudah Jira duga, ia pasti tengah menjadi bahan perjulidan pelanggan toko, yang didominasi oleh para ibu ibu pemburu diskon. Walau Jira tak bisa mendengar, dari mata mereka sudah cukup menjelaskan, betapa mengesalkannya para ibu ibu membicarakannya.

"Anjir Lo, main ningglin gue! Kalo bayar aja gue yang dicari." Kesal Hyunaka yang baru menyusul Jira.

Jira yang merasa pundaknya ditepuk pun berbalik badan, Melihat Hyunaka yang tak kalah berantakan sudah ada di hadapannya. Jangan tanya para ibu ibu disana, matanya sudah membulat dengan mulut yang merat merot. 'Untung bukan tetangga gue.' ucap syukur Jira dalam hati.

IYAgpp Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang