| BTLYM - 08 |

16.8K 900 71
                                    

Hi, I'm back. Kembali lagi dengan Zayn dan Claire juga teman-teman 🙈.

Semoga suka alur ini ya❤️.

Vote dan Komentarnya jangan lupa ya. Jangan sider-sider yoo🙈.

Happy Reading ❤️.

***

Claire menguletkan tubuhnya, pegal sekali karena sudah berjam-jam duduk di depan kanvas. Ia melirik ke arah jam di dinding, sudah jam 3 Sore ternyata. Merasa lelah Claire merapikan peralatan melukisnya, saat sedang membersihkan tangannya menggunakan tissue. Tiba-tiba saja seseorang memeluknya dari belakang—sebuket bunga terpampang di depan mata Claire yang terkejut.

"Surprise! Congratulations for graduation, Kak." Arthur berbisik pelan. "Maaf aku baru mengucapkan sekarang. I'm really proud of you, I love you."

Claire tertawa kecil. Kepalanya bersandar di lengan Arthur. "Kau mengejutkan saja." tukas Claire tersenyum. Ia lalu meraih buket bunga dari Arthur. "Terima kasih banyak, Arthur."

"Tunggu!" Arthur melepaskan pelukannya, laki-laki itu berlari keluar kamar Claire dengan begitu cekatan.

Claire menghirup bunganya, sangat harum sekali. Matanya memicing ke arah pintu—senyumnya melebar kala Arthur kembali membawa banyak sekali makanan. Salah satunya pesanan Claire.

"Wafel dengan Ice Cream vanilla di atas, special untuk Kakakku tersayang!" Arthur berdiri di depan Claire. "For you, again. Congratulations!"

Claire terkekeh kecil. Kedua matanya berkaca-kaca, adiknya itu benar-benar romantis memperlakukan dirinya. "Thank you so much! Love you."

"You're welcome," Arthur memberikan piring berisikan Wafel dan Ice Cream. Dia mendaratkan bokongnya di sofa single. Tersenyum menatap wajah ceria Claire.

Selain membelikan apa yang Claire inginkan, Arthur juga rupanya membelikan Claire beberapa macam rasa Ice Cream dan cokelat sekiranya ada dua bungkus cokelat yang Arthur belikan untuk Claire. Laki-laki itu membelikannya dengan sengaja—katanya, agar Claire tidak bosan selagi beristirahat. Memang Arthur seperhatian itu kepadanya.

"Kau sangat perhatian padaku, apa kau juga perhatian pada kekasihmu?" Claire memandang Arthur lekat.

Arthur mengulum senyumnya. "Aku tidak punya kekasih, Kak!"

"Benarkah?" Tatapan Claire begitu menyelidik. Sedetik kemudian gadis itu tertawa. "Kau sudah besar dan kau tampan. Pasti banyak para gadis di luar sana yang menyukaimu."

Arthur terkekeh, "Aku memang tampan. Jadi wajar saja kalau banyak yang mengejarku!" ucap Arthur sambil melebarkan senyumnya.

Wajah Claire merenggut, kepalanya geleng-geleng. "Ya Tuhan, kau ini ternyata percaya diri juga ya." sahut Claire mengulum senyumnya.

"Asal kau tahu, Kak. Aku salah satu most wanted di sekolah!" balas Arthur tertawa.

Claire manggut-manggut pelan, seulas senyum terlihat hangat dan tulus. "Aku percaya itu,"

Arthur tertawa kecil, "Oh ya, Kak kalau kau bosan di kamar. Beritahu aku ya, nanti aku temani kalau Kakak mau keluar!" Arthur berucap sambil memperhatikan Claire.

Claire yang sedang melahap Wafelnya hanya manggut-manggut. "Kau mau?" tawar Claire pada Arthur.

Arthur menggeleng, "Tidak mau. Aku beli untukmu, Kakak harus habiskan."

"Okay," Claire menyengir kecil.

Arthur menumpukan dagunya di tangan, memandang Claire yang begitu lahap. Sesekali Arthur mengusap sudut bibir Claire yang terdapat noda lelehan Ice Cream.

Between The Lines You & MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang