| BTLYM - 48 |

8.8K 535 23
                                    

Hai! Selamat malam, selamat berbuka puasa ❤️.

Finally bisa kasih tau kalo buku Destiny sampai di rumahku pada tanggal 7 April kemarin 😍. Cuma aku baru kasih tau sekarang sekalian update hehe 🤗.

Asli, aku suka banget sama hasil covernya 😍. Siapa yang udah pesen? Yok, yang belum pesen di pesen sekarang juga 😍.

Dan aku mau kasih tau, kalau ternyata ketebalan bukunya tuh sekitar 576 halaman ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan aku mau kasih tau, kalau ternyata ketebalan bukunya tuh sekitar 576 halaman ya. Bukan 578 halaman hehe 🙈.

Jangan lupa vote dan komentar ya ❤️.

***

Satu minggu sudah Claire menjadi istri Zayn. Selama itu juga Zayn memperlakukannya dengan sangat baik. Pria itu selalu bersikap lembut-bahkan terkesan memanjakan Claire. Seakan Zayn ingin selalu membuatnya bahagia.

Claire keluar dari dalam lift. Senyumnya mengembang melihat Zayn pulang dari kantor. Dia berlari menghampiri pria itu-masuk ke dalam dekapan hangat yang selalu Zayn berikan.

Zayn melingkarkan kedua tangannya ditubuh mungil Claire. Menciumi bahu wanitanya dengan senyum yang terukir.

"Belum tidur?!" Zayn mengurai pelukannya, tanpa sedikit pun menjauhkan tubuh keduanya.

Claire menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku menunggumu!"

"Jangan menungguku, sayang!" Zayn mengecup bibir Claire sekilas. "Jam pulangku tidak menentu. Aku tidak mau kau menungguku sampai larut seperti ini."

"Tidak apa!" Claire menenggelamkan wajahnya di dada Zayn.

Zayn tersenyum tipis. Dia mencium kening Claire. "Ayo ke kamar. Sudah malam, kau harus istirahat." kata Zayn melepaskan dekapannya.

"Kau sudah makan malam?" tanya Claire menatap Zayn.

Zayn mengangguk-angguk. "Sudah, maaf hari ini aku makan malam diluar. Klienku mengajak rapat di luar." jawab Zayn tersenyum.

"Tidak apa-apa!" Claire menunduk meraih tas kerja Zayn. Lalu merentangkan tangannya. "Ayo kita istirahat."

Zayn tertawa kecil. Dia mengecup pipi Claire gemas-mengangkat tubuh Claire ke dalam gendongannya. Kaki wanitanya itu melingkar di pinggulnya. Ia berjalan ke arah lift-menuju lantai atas, sambil terus menggendong wanitanya. Menghirup harum dari tubuh Claire yang selalu menjadi candunya.

Di kamar Zayn mendudukkan Claire di atas ranjang. Mengecup bibirnya sekilas. "Istirahat saja duluan. Aku akan membersihkan tubuhku dulu." kata Zayn tersenyum.

"Mau aku siapkan air?" Claire bertanya seraya menatap Zayn.

Zayn menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak usah. Jangan lakukan apa pun. Istirahat saja!" ia menyahuti.

Claire memanggut pelan. Menatap punggung Zayn-pria itu menghilang dibalik pintu kamar mandi yang ditutup. Ia menyunggingkan senyum kecil-membaringkan tubuhnya menunggu Zayn mandi. Sampai beberapa menit kemudian Zayn keluar dengan tubuh yang sudah terbalut pakaian tidur. Pria itu berjalan menghampiri Claire.

Between The Lines You & MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang