| BTLYM - 39 |

14.3K 850 47
                                    

Hi, guys. Thank you so much untuk selalu mendukung Zayn dan Claire 🥰. Aku selalu bacain komentar kalian biarpun aku nggak bales (Belum sempet, but thank you ❤️.) Seneng banget kalian tetep Excited biarpun aku update lama hehe 🥺.

Semoga sehat-sehat ya semuanya. Stay safe, stay healthy ❤️.

Happy Reading ❤️.

Zayn duduk berhadapan dengan Ava dan Ethan. Semua keluarganya sudah berkumpul di rumah Ethan. Termasuk Victoria dan suaminya. Dia memanggil dua keluarganya untuk membicarakan rencananya yang akan menikahi Claire secepatnya. Ia tidak ingin menunda—tidak ingin hal sama terulang lagi.

"Pikirkan Zayn!" kata Ethan datar. "Pernikahan bukan hal main-main."

"Aku tahu itu, Dad." Zayn menghembuskan napas panjang. "Tapi aku tidak main-main tentang pernikahan ini. Aku benar-benar ingin menikahi Claire."

Ethan menatap Zayn dalam. Dia sebenarnya bisa merasakan kesungguhan pada diri Zayn. Namun ia ingin memastikannya jika Zayn tidak akan main-main dalam pernikahan. Ia tahu bagaimana putranya—cintanya terhadap Claire terkadang membuat putranya itu seperti orang kesetanan.

"Kau sudah bicarakan ini dengan Claire?" tanya Victoria kepada Zayn.

Zayn menoleh, kepalanya mengangguk. "Sudah!" jawab Zayn pelan.

Victoria menatap Ethan lekat. Mantan suaminya itu sangat lekat menatap pada putra mereka. Ia mengerti Ethan hanya menginginkan yang terbaik untuk Zayn. Bagaimana pun semua yang tengah berkumpul saat ini tahu bagaimana Zayn kepada Claire.

"Claire bagaimana denganmu?" Ethan beralih menatap Claire. "Kau mau menikah dengan Zayn?"

Claire yang duduk di sebelah Zayn terdiam sejenak. Dia menoleh pada Zayn—menatapnya dalam. Lalu ia menatap Ethan. "Ya, Dad. Aku mau!" ucap Claire tersenyum.

"Kalian sudah berbaikan? Apa tidak terlalu cepat untuk menikah. Sedangkan kalian baru saja baikan!"

"Dad, kau setuju atau tidak. Hanya itu yang perlu kau jawab!" kata Zayn geram.

Ethan mengangkat bahunya acuh. "Zayn apa pun keputusannya. Daddy akan mendukung. Tapi Daddy perlu tahu kalau Claire menerimamu bukan karena paksaan darimu!" balas Ethan sinis.

"Ya Tuhan!" Zayn bergumam.

Claire mengulum senyumnya. Ia memperat genggaman tangan Zayn. "Aku menerima Zayn tanpa paksaan dari siapa pun, Dad." tutur Claire pada Ethan.

Ethan mengangguk-angguk, dia menoleh pada Ava. "Kau tidak mau mengatakan sesuatu?" tanyanya.

Ava menggeleng. "Mereka saling mencintai. Niat mereka baik untuk menikah dan hidup bersama." jawab Ava dengan seulas senyum. "Aku tidak mau mengatakan apa-apa. Tapi aku mau Zayn menjaga putriku sebaik mungkin!" tambahnya.

"Itu sudah pasti!" Zayn melepaskan genggamannya. Melingkarkan tangannya di bahu Claire—mendekap tubuh wanitanya erat. "Aku akan menjaga Claire. Memastikannya selalu bahagia bersamaku."

"Mommy percaya kepadamu Zayn!" Ava menyahut dengan senyum merekah.

Zayn tersenyum lebar seraya mengelus punggung tangan Claire pelan.

"Kapan pernikahannya akan di laksanakan?" Victoria bertanya menatap Zayn dan Claire bergantian.

"Secepatnya, aku dan Claire akan mengurusnya." Zayn menjawab.

"Kalian mau langsung menikah? Tidak mau tunangan dulu?" Kini giliran David yang bertanya pada putra dari istrinya itu.

Zayn menggeleng pelan. "Kami akan langsung menikah!" tukas Zayn menatap David. "Semua urusan pernikahan biar menjadi urusanku."

Between The Lines You & MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang