| BTLYM - 21 |

18.2K 994 79
                                    

Sudah satu minggu Claire berada di kamarnya, selama itu juga Zayn tidak menemuinya—ah tidak, pernah Zayn beberapa kali datang ingin menemui Claire akan tetapi ia menolak dengan berpura-pura tidur atau memberikan alasan lain. Sudah Claire katakan bukan? Dalam situasi ini Claire memanfaatkan keadaan untuk menghindari Zayn. Ia tidak ingin bertemu Pria itu setelah apa yang di lakukan Zayn kepadanya. Namun hampir seharian ini Claire justru menunggu Zayn untuk datang, dia merindukannya.

Sebenarnya Claire sudah mulai terbiasa akan keberadaan Zayn di hidupnya. Ia sadar dan bisa merasakan ketulusan Zayn dalam mencintainya. Hanya saja cara Zayn salah dan malah membuat Claire takut. Tapi seiring berjalannya waktu Claire mulai merasa ketakutannya menipis terhadap Zayn—terbukti dengan ia mulai merindukan Zayn.

Claire menatap jam di dinding sudah hampir jam Satu malam. Tapi Claire masih belum bisa tidur juga, ia menghembuskan napas panjang seraya mengubah posisi berbaringnya menjadi miring—memejamkan matanya memilih untuk tidur dari pada harus diam memikirkan Zayn dan merasakan rindu pada Pria itu.

Baru dua jam Claire tertidur tetapi sudah ada yang mengusik tidurnya. Wanita itu merengek karena ada yang menciumi wajahnya. Padahal Claire baru sebentar memejamkan matanya.

"Wake up, babe!" bisiknya sambil menciumi wajah Claire. Senyumnya terulas melihat Claire yang merengek. "I miss you so much! I love you!"

"Jangan ganggu tidurku!" Claire merengek.

Terkekeh, ia mencium kening Claire. "Goodnight babe!" ucapnya memberikan kecupan di bibir Claire. Ia sangat merindukan wanitanya benar-benar merindukannya. Pekerjaan di kantor membuat dirinya sibuk hingga harus menahan untuk tidak menemui wanitanya. Belum lagi ada hal yang sedang Zayn selidiki. Tubuhnya berbaring di sisi Claire-
—membawa tubuh mungil itu ke dalam pelukannya, ia memejamkan matanya melepas penat yang seminggu ini menyita waktunya.

Hingga keesokan harinya, Claire yang terbangun lebih dulu dibuat terkejut oleh tubuh seseorang yang sedang Claire peluk. Ia mengadahkan kepalanya untuk melihat si pemilik tubuh, terdiam sejenak tanpa sadar senyum Claire terulas saat melihat siapa yang tengah ia peluk itu. Entah mengapa Claire senang melihat Zayn ada di kamarnya.

Mata Claire mengerjap pelan. Jemarinya bergerak menyentuh bulu mata lentik Zayn. Jika di perhatikan secara dekat, Zayn sangat amat tampan. Hidungnya mancung dan bibirnya berwarna pink kemerahan. Wajah Zayn bahkan nyaris mendekati sempurna.

"Sudah puas menatapku?" Zayn tiba-tiba saja bersuara—begitu berat dan serak khas seorang Pria baru bangun tidur. Ia menahan tangan Claire saat wanita itu ingin menjauhkannya—mengecup lengan Claire berulang kali. "I miss you!"

Claire menundukkan kepalanya, pipinya terasa panas. Bukankah ini terlalu pagi untuk tersipu malu?

Zayn membalikkan tubuhnya menjadi di atas Claire. Ia menahan tangan wanita itu di kepalanya hanya dengan satu tangan, mendongakkan wajah Claire mengecup bibirnya lembut. "Morning kiss!"

"Zayn bau!" Claire bergumam pelan.

"Kau selalu harum, Claire!" Zayn mencium kening, mata, hidung, pipi dan terakhir bibir Claire. "Sudah seminggu tidak bertemu denganku apa kau senang, huh?"

"Bagaimana kau bisa masuk ke kamarku?" Claire bertanya pada Zayn. Ah ... atau lebih tepatnya mengalihkan pembicaraan.

Zayn tersenyum mengecup bibir Claire, kembali. "Apapun bisa aku lakukan jika itu menyangkut dirimu, Claire!" jawab Zayn mengulas senyum. "Jadi? Do you miss me?!"

"Zayn jangan begini. Nanti kalau Mom..."

"Do you miss me?" Zayn menyela dengan menempelkan bibirnya pada bibir Claire.

Between The Lines You & MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang