○ Happy Reading__________
Dibantu vote dan komen
Terimakasih.
.
.
.
.Silent
Kalian tau bukan arti dari silent?
Bagaimana suasananya?
Apa kalian menyukainya?
🌻🌻🌻
Meminjam kekuatan pada kursi roda untukku berjalan, mengunci mulut dengan tersenyum dan mendengar keheningan.
"Sung, lu mau nyoba pakek hetset baru gue gak? Ups! Sorry, lu kan gak bisa denger" semua orang tertawa dengan hal yang tak seharusnya ditertawakan.
Tapi apa gunanya berbicara, aku saja tak bisa mendengar apa yang mereka katakan. Hanya mengamati pergerakan tubuh mereka, membuatku perlahan mengerti apa yang mereka katakan. "Hinaan" "Cacian" "Cibiran" "BERcanda"
Candaan yang selalu berujung pada kata BAPER saat aku mulai menegur mereka. Maka dari itu, aku memutuskan untuk mengunci mulut dengan senyuman. Walau aku tau ini hanya akan menghancurkan hatiku.
Hari demi hari kehidupanku selalu saja sama.
"Aku tak pernah menginginkan anak sepertinya tetap ada dikehidupanku"
"Apa yang dikatakan ibuku?"
"Alisia, kenapa kau mengatakan hal seperti itu tentang jisung"
"Apa perbedaannya jika aku berbicara atau tidak? Dia tak akan bisa mendengarnya. Lihat dia hanya melihat kita dengan tatapan bodohnya"
"Cukup alisia, dia tetap anak kita. Seburuk apapun dia tetap saja dia lahir dari rahimmu, dan dia tak meminta untuk menjadi cacat pada pendengarannya. Ini kesalahanku karena dulu aku sempat panik saat kau akan melahirkan anak pertama kita"
"Ya, kecelakaan itu memang kesalahanmu sepenuhnya. Jika saja dulu aku telah menyadarinya tuli dia tak akan pernah ku ambil dari rumah sakit"
"Kenapa mereka terus bertengkar? Apa ada yang salah dariku?"
Semua pertengkaran ini selalu menjadi makan malam sehari hariku sebelum tidur dan tenggelam dalam mimpi adalah hobiku.
"Sampai kapan aku terus merasakan keheningan ini?"
"Park jisunggg!"
"Siapa yang memanggilku?"
Sepasang mata coklat dengan kulit berwarna TAN. Rambut hitam panjang, terurai saat dia berlari. Senyumnya yang tertutup cahaya memberikan kesan hangat padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent || Park Jisung
Fanfiction"Park jisung! Pegang tanganku dan kita akan terbang bersama" teriak seorang perempuan berparas manis layaknya gula aren. Menerima pegangan erat dari jari jari hangatnya untuk pergi keluar dari duniaku sendiri. Sebelah sayapku yang tak sempurna akan...