○ Happy Reading__________
Dibantu vote dan komen
Terimakasih.
.
.
.
.Perasaan?
"Sung, udah lepass"
"Lu kenapa sih chi? Dari tadi pagi sikap lu aneh terus ke gue? Gue punya salah atau gimana?" Ujar jisung dengan nada marahnya.
"Lepas" jawabku yang menarik paksa tangan kananku yang masih dipegang olehnya.
"Gue balik dulu" ucapku yang menunduk dan berputar arah.
"Chi lu belum jawab gue! 3 minggu lu gak ada ngirim pesan atau nelfon gue lagi, apa cuman gara gara gue tau penyakit lu sekarang lu ngejauh dari gue?" Ujar jisung yang menarik lenganku dengan kasar.
"Lu kok jadi kasar sih?! Kalo gue gak mau jawab kenapa?? Apa semua pertanyaan yang lu lontarin harus ada jawaban?" Jawabku tegas yang kembali menarik lenganku yang dicengkramnya.
Segera berjalan kearah sebaliknya dan meninggalkan jisung sendirian dipinggir jalan. Perasaanku yang tak menentu terus mengingat semua kejadian lamaku. Dadaku yang perlahan bertambah sesak membuatku menangis begitu saja hingga sampai kepanti asuhan.
Brak
"Ichi!" Sontak membuat chenle terkejut saat melihatku yang terbaring lemah ditanah dengan tubuhku yang tiba-tiba gemetar.
Chenle yang segera mengangkatku dan membawaku masuk untuk memanggil ibu. Suasana panik didalam rumah terus menjadi jadi saat aku berteriak kesakitan dan terus memukul mukul dadaku yang membuatku sulit bernafas.
Ibu panti yang menangis dan mencoba menenangkanku ditempat tidur. Tubuhku yang berkeringat membuat seragamku basah.
"Ibu...." nafasku yang terengah engah akhirnya perlahan membuat jantungku kembali normal. Tenagaku yang terkuras karena menahan sakit membuatku tertidur sementara.
Ibu yang terus menungguku bangun sambil terus memeriksa suhu tangan dan dahiku.
"Aku tak ingin orang lain mengasihaniku"
"Tak ingin orang tau tentang penyakitku"
"Dan tak ingin melihat wajah dingin mereka padaku"
"Aku hanya ingin memiliki teman, setidaknya 1"
"Chi! Ichigo! ICHIGO!"
"Siapa yang memanggilku? Ini....suara jisung" pengelihatanku yang masih buram melihat seseorang yang berada cukup dekat denganku. Suara tangisnya yang terputus putus terdengar begitu jelas ditelingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent || Park Jisung
Fanfiction"Park jisung! Pegang tanganku dan kita akan terbang bersama" teriak seorang perempuan berparas manis layaknya gula aren. Menerima pegangan erat dari jari jari hangatnya untuk pergi keluar dari duniaku sendiri. Sebelah sayapku yang tak sempurna akan...