○ Happy Reading__________
Dibantu vote dan komen
Terimakasih.
.
.
.
.Cemburu?
Semua orang bersorak saat pemain mulai keluar. Park jisung, 16 tahun dengan tinggi 175,8 cm.
"Dia terlalu banyak tumbuhnya" gumamku yang melihatnya begitu tinggi.
Aku mulai melambaikan tangan rendah saat jisung berhasil menangkapku dengan matanya dan tersenyum. Di tempat duduk yang sama seperti dulu, aku melihatnya dengan jelas dari atas.
"G-gue di senyumin kak jisung?!" Sentak perempuan yang ada di belakangku.
"Kenapa sainganku terlalu banyak...." gumamku yang sedikit putus asa.
Pertandingan dimulai dan mereka mulai kehilangan banyak point.
Pritt
Peluait mulai dibunyikan sebagai pengakhir pertandingan. Dan babak ke-2 akan dimulai besok.
Wajah kesal jisung yang terlihat jelas mulai masuk ke dalam ruangannya. Kakiku yang tak bisa dikontrol segera berdiri dan berlari masuk kedalam ruangannya.
"Jisung!" Panggilku yang melihatnya berbelok didekat tangga.
"Kenapa dia tak bisa mendengar panggilanku?"
Segera berlari mengejar langkah kaki besarnya dan akhirnya aku mendapatkannya.
"Ichigo? Lu ngapain disini?" Tanyanya yang terkejut dengan kehadiranku.
"Lu kenapa gak jawab panggilan gue?" Jawabku dengan nafas yang terengah engah.
"Sejak kapan lu manggil gue?" Tanyanya yang memberikan minum padaku.
"Sejak lu belok di deket tangga, lu kenapa gak bisa denger?"
"A-ah, sorry kayaknya alat pendengaran gue udah mau rusak. Nanti gue perbaiki kok" jawabnya yang menunjuk kearah telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent || Park Jisung
Fanfiction"Park jisung! Pegang tanganku dan kita akan terbang bersama" teriak seorang perempuan berparas manis layaknya gula aren. Menerima pegangan erat dari jari jari hangatnya untuk pergi keluar dari duniaku sendiri. Sebelah sayapku yang tak sempurna akan...