"Park jisung! Pegang tanganku dan kita akan terbang bersama" teriak seorang perempuan berparas manis layaknya gula aren.
Menerima pegangan erat dari jari jari hangatnya untuk pergi keluar dari duniaku sendiri.
Sebelah sayapku yang tak sempurna akan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
○ Happy Reading__________
Dibantu vote dan komen Terimakasih
. . . . .
Tawa
"Chi, hari minggu gue ada latihan di lapangan belakang. Habis gue latihan lu mau gak temenin gue jalan jalan bentar gitu?" Tanyanya penuh dengan keraguan yang terlihat jelas saat jisung terus mengalihkan matanya dariku.
"Em" mengangguk dan tersenyum sebagai perpisahan untuk kembali bertemu di hari esok.
"Cie...ada yang dianterin pulang nih" ejek chenle yang menggodaku saat melihaku membuka pintu dengan menahan senyum aneh ini.
"Kak chenle! Sssttt!" Menegakkan jari telunjuk di pertengahan bibir sebagai tanda perintah diam yang ku serukan padanya.
"AHAHAH, IBU ADA YANG PACARAN!" Fitnahnya yang mulai keluar dari mulut chenle berhasil sampai ditelinga ibu. Dengan wajah puasnya, dia mulai tertawa dan mengejekku di belakang punggung ibu.
"ENGGAK!"
"Lho liat bu, mukanya merah kayak pantat ayam baru beranak"
"Ayam gak beranak! Bego!" Jawabku dengan nada kesal.
"Spesies baru..."
"Enggak ada!"
"Ada yaa....cie kudet"
"Mana coba tunjukin" ucapku yang terpancing dengan omongan chenle.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ini"
"...." suasana hening dalam hitungan detik.
"Ibu, yang lain dimana?" Tanyaku yang mulai emosi dengan tingkah chenle.