○ Happy Reading__________
Dibantu vote dan komen
Terimakasih.
.
.
.
.Sesak
"Bu" tunjuk tangan yang tinggi saat suasana kelas begitu sepi. Suaranya yang berat membuatku tersenyum dan mengenalinya.
"Ya jisung?"
"Izin ke kamar mandi"
Keputusasaanku dengan harapan yang terlalu tinggi tentangnya membuatku seperti terjatuh ke inti bumi. Helaan nafas yang begitu kasar dari mulutku saat melihatnya pergi ke kamar mandi sendirian dengan sedikit menampilkan cengirannya padaku.
"Wtf...dia...mengejekku?" Gumamku yang mengedutkan mata saat melihat cengiran itu.
"Ichigo, kembali ke soalmu" perintah bu ismi yang melihatku mematung.
"Saya gak bisa bu" jawabku yang pasrah.
"Gitu aja kamu gak bisa, kalo saya jelasin di dengerin gak sih? Kamu gak tuli kan?"
Klek
Aku membanting spidol yang ku pegang ke lantai. Rasa kesalku dengan ucapan guru ini sangat menyinggung perasaanku.
"Saya sudah bilang, kalo saya gak bisa ngerjain soal ini bu ismi. Saya memang masih belum paham sama materi ini, bukan berarti saya bodoh! Bukan berarti saya tidak mendengarkan ucapan ibu. SAYA GAK TULI!" Ucapku yang semakin menaikkan nada suaraku.
"Kamu mau ngelawan saya?"
Aku hanya terdiam dan mencoba untuk mengontrol diriku yang mudah emosi ini.
"Jika seandainya dia bukan guru, dia tak akan kuberi ampun" gumamku yang meremas rokku sendiri.
Dengan kembali memungut spidol yang kulempar, aku mengembalikannya pada bu ismi yang menatapku dengan ikut menahan emosi.
"Maaf bu, sepertinya ibu punya darah tinggi ya. Jangan marah marah bu, nanti kalo udah naik kasihan susah sendiri" ucapku yang tersenyum setelah melihat bercak merah pada bagian matanya.
"Jangan sok tau kamu!"
"Saya belajar biologi bu, dan saya lebih menyukainya karena gurunya tau bagaimana cara untuk mengajar dengan baik" ucapku yang menunjuk ke arah pelipisku.
"Saya tandain kamu! Sampai nilai ulangan matematika kamu dibawah KKM saya gak akan bantu kamu"
"Baik bu, terimakasih, maaf merepotkan ibu untuk menandai saya sampai ke ulangan berikutnya" jawabku yang kembali ketempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent || Park Jisung
Fanfiction"Park jisung! Pegang tanganku dan kita akan terbang bersama" teriak seorang perempuan berparas manis layaknya gula aren. Menerima pegangan erat dari jari jari hangatnya untuk pergi keluar dari duniaku sendiri. Sebelah sayapku yang tak sempurna akan...