|Park Jisung || Gelap

54 33 58
                                    

○ Happy Reading__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○ Happy Reading__________

Dibantu vote dan komen
Terimakasih

.
.
.
.
.

Gelap

Mata yang saling bertatapan dengan bentuk mata yang berbeda. Pupil yang perlahan membesar saat kereta mulai memasuki terowongan.

"Lu suka sama jisung?" Tanyanya dengan nada datar yang membuatku takut untuk menjawabnya.

"Gue...cuman sahabatnya" ucapku yang mencoba tak mengalihkan pandanganku darinya.

Dengan mendengar jawaban dari mulutku dia mulai menghela nafas dan memutar bola matanya. Membalik wajah untuk kembali melihat kearah jendela.

"Apa ucapanku salah?" Gumamku yang melihatnya tak lagi melihatku.

Pembicaraan berakhir dalam keheningan di antara kami. Tak lagi mengucapkan satu kata pun dan kembali fokus dengan urusan masing masing.

"Pemberhentian selanjutnya, hutan dangkal"

"Anak anak, disiapkan barang barangnya, jangan ada yang ketinggalan. Sebentar lagi kita sampai" ujar wali kelas yang memberi pengumuman langsung.

"Iya bu"

Segera mengepak barang dan bersiap menunggu kereta berhenti di stasiun berikutnya.

Setelah menunggu kereta berhenti akhirnya kami bisa keluar satu per satu dan menunggu semua teman temanku turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menunggu kereta berhenti akhirnya kami bisa keluar satu per satu dan menunggu semua teman temanku turun.

Semua anak laki-laki yang berjalan lebih dulu di depan dengan meninggalkan jarak cukup jauh dari anak perempuan. Namun, berbeda dengan jisung yang sedari tadi terus berjalan di sebelahku.

"Sung, lu gak sama yang lain? Di tinggal loh" ujarku yang menunjuk kearah depan.

"Gak males, jalannya gak bisa nyantai" jawabnya yang berbisik padaku.

Silent || Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang