|Park Jisung || Healing

90 52 33
                                    

○ Happy Reading__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○ Happy Reading__________

Dibantu vote dan komen
Terimakasih

.
.
.
.
.

Healing

Tap tap

"Kakiku sedikit bisa digerakan"

"Baik, kau bisa memulai terapi besok"

"Terimakasih dok"

"Yess!" Teriakku dalam hati.

4 tahun lamanya untukku melalui masa sulit ini dengan duduk di atas kursi roda ini.

"Mungkin kita akan berpisah" ujarku yang menepuk roda.

Rasa senangku terus menghantui pikiranku hingga aku tak bisa tidur di malam hari karena tak sabar menunggu hari esok.

"Lokasi ichigo di...sini? Panti asuhan?"

/telfon berdering

"Halo?"

"Chi, gue udah diluar"

"Oh, oke. Tunggu"

/telfon mati

"Ada apa dengan nada suaranya?" Gumamku yang sedikit bingung.

Tok tok

Kaca jendela yang di ketuk dari laur membuatku terkejut dan segara menyuruhnya untuk masuk.

"Dia....tak membuka mulutnya seperti biasa"

Perjalanan yang terlihat lama dengan keheningan di dalam mobil yang sedang di kendarai sopir. Ichigo yang hanya menatap ke jendela tanpa senyum sedikit pun membuatku terus memperhatikannya dari kaca.

"Dia baik baik saja? Apa aku melakukan kesalahan?"

Setelah lama kami berada dijalan, akhirnya kami sampai di klinik terapi kaki. Ichigo yang membantuku berdiri dan mendorong kursi rodaku untuk masuk kedalam klinik itu bersama.

Banyaknya orang yang memiliki nasib yang sama membuatku tak takut untuk mencoba kembali berdiri seperti dulu. Sampai di resepsionis, dokter mulai mendatangiku dengan sedikit memeriksa kakiku. Memukul dengkulku dengan palu khusus untuk melihat gerakan refleks kakiku.

"Hm, tidak buruk. Apa kau bisa berdiri?" Tanyanya yang mempraktekkan berdiri.

Sedikit keraguan muncul dalam hatiku, tapi saat ichigo mengangguk dengan melihatku membuat rasa raguku perlahan menghilang.

satu langkah kecil dari kaki kananku yang mulai ku tapakkan pada lantai. Ichigo mulai mengulurkan tangannya dengan tersenyum lebar didepanku.

"Akan ku bantu" ucapnya dengan penuh semangat.

Silent || Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang