○ Happy Reading__________
Dibantu vote dan komen
Terimakasih.
.
.
.
.Panggung
"Ro, lu jadi dateng ke lomba band sekolah?" Tanya haruto yang mendribbilling bola basket.
"Gue niatnya cuman mau dukung si haechan. Tapi dia udah gak ada di panggung lagi, siapa yang harus gue dukung?" Jawab goro yang mendangakkan kepalanya.
"Gue sih bakal tetep dateng, karena itu janji gue kemarin. Suka gak suka setidaknya gue hadir" ujar haruto yang menutupi kesedihannya dengan sedikit tersenyum.
"Gue iku lu" sambung jisung yang merebut bola itu dari haruto.
"Berangkat bareng aja" ujar goro yang meregangkan badannya. Dan keluar dari lapangan bersama teman temannya.
Pergi keparkiran untuk menaiki kendaraan mereka masing masing dan pergi menuju studio lomba band.
🌻🌻🌻
"Ichigo, lu udah siap?" Doyoung yang melihat ichigo akhirnya membuka gorden untuk mengganti baju dengan warna yang sama seperti mereka.
"Hm" jawab singkat ichigo yang mengangguk dan berjalan ke arah kursi kosong.
"Oke, giliran kita setengah jam lagi. Semangat!" Pimpin pelatih yang memberikan tangannya dan ditumpuk dengan tangan lainnya.
"Ichigo, ayo" ujar doyoung yang melihat ichigo yang masih terduduk dan hanya melihat kearah mereka.
Ichigo yang segera berdiri dan ikut menumpuk tangan kecilnya diatas tangan besar lainnya. Sorakan semangat seperti api yang berkobar membuat mata ichigo melebar saat mendengarnya.
"Semangat ichi" ujar hyunjin yang mengepalkan tangannya sambil tersenyum disusul Han dan doyoung.
Ichigo yang akhirnya memunculkan senyum kecilnya dan mulai berjalan ke atas panggung dengan kembali mengikatkan kalung pemberian haechan saat itu.
"Lee Haechan, ayo kita lakukan bersama" gumam ichigo yang akhirnya berdiri di depan mic.
Sedikit menurunkan posisi mic, dengan tangan yang menyentuh badan mic. Lampu sorot putih yang akhirnya menyala mulai menunjukkan wajah setiap pemain. Intro yang mulai dibunyikan hingga saatnya ichigo mulai membuka mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent || Park Jisung
Fanfiction"Park jisung! Pegang tanganku dan kita akan terbang bersama" teriak seorang perempuan berparas manis layaknya gula aren. Menerima pegangan erat dari jari jari hangatnya untuk pergi keluar dari duniaku sendiri. Sebelah sayapku yang tak sempurna akan...