○ Happy Reading__________
Dibantu vote dan komen
Terimakasih.
.
.
.
.⚠️ Sebagian cerita diambil dari kehidupan nyata seseorang dan mengandung unsur kekerasan sexsual⚠️
Kehancuran
"Jisung!" Sentak ichigo mulai menangis.
Jisung yang spontan mendorong bahu leo dengan kasar, hingga terlempar jatuh ke bawah tempat tidur.
"Goro, tahan dia!"
Leo yang terkejut mencoba untuk lari dari ruangan itu, namun goro berhasil mengikatnya.
"LEPAS! JANGAN SENTUH GUE! GUE BENCI LAKI LAKI! JAUHIN TANGAN KOTOR LU DARI GUE!" Teriakkan serak basah yang menggema di ruangan, membuat panitia menyadari kejadian ini.
"Jisung....tolong gue" rengek ichigo yang menangis di pelukan jisung.
"Sssttt....udah gak papa, gue udah dateng, lu gak sendirian lagi..."
Ichigo hanya menggeleng dengan perasaannya yang masih takut dengan leo. Pengalaman yang tak pernah di inginkan semua perempuan normal, kini harus di hadapi ichigo.
"Chi udah...tenang dulu, hei. Memangnya tadi dia ngomong apa?" Tanya jisung dengan nada halus.
Ichigo kembali menggeleng dan tak ingin membuka mulutnya.
"Bawa gue keluar dari sini" ujarnya yang meremas pundak jisung.
"T-tapi lu masih-"
"Gue gak mau disini!" Sentaknya dengan wajah takut.
Jisung yang melihat tatapan ichigo merasa tak tega untuk menolaknya. Tanpa berkata kata lagi jisung segera menggendong ichigo dan pergi menjauhi ruangan itu.
"Sekarang lu mau kemana?" Tanya jisung yang berjalan perlahan.
Ichigo tak menjawabnya, tangisannya juga perlahan mereda.
"Chi..." panggil jisung yang menepuk punggung ichigo.
"Hm" jawab ichigo yang mempererat rangkulannya di pundak jisung.
"Lu mau gue anter ke winter?" Tanya halus jisung yang pergi kearah tenda winter.
Ichigo mengangguk tanpa mengeluarkan suara lagi. Jisung yang berdiri di depan tenda winter, mulai membuka resleting tenda dan melihat winter yang masih tertidur sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent || Park Jisung
Fanfiction"Park jisung! Pegang tanganku dan kita akan terbang bersama" teriak seorang perempuan berparas manis layaknya gula aren. Menerima pegangan erat dari jari jari hangatnya untuk pergi keluar dari duniaku sendiri. Sebelah sayapku yang tak sempurna akan...