Lembar Kedua

395 34 21
                                    

"Duh, mana ya?" Rhea sedang membongkar isi sakunya berharap ada sesuatu yang ia cari sedari tadi.

"Gimana mba? Ada gak?" Tanya seseorang di depan Rhea, masih memperhatikan gerak gerik Rhea.

"Aduh mas, bentar masih saya cari."

"Gabung sama punya saya aja, mas." Seseorang menyerahkan sebotol minuman dan sejumlah uang.

Ya, Rhea sedang berada di sebuat minimarket, anak itu menggunakan hoodie dan pants sepertinya lupa membawa dompet. Karena penasaran dengan orang yang membantunya, juga untuk mengucapkan terimakasih, Rhea berbalik dan dia terkejut melihat seseorang di belakangnya.

"Mavi?" Orang yang dipanggil hanya sekilas melihatnya, lalu kembali fokus pada transaksi pembayaran. Selesai dengan transaksinya, akhirnya Mavi pergi keluar, tidak mau kehilangan kesempatan untuk berterima kasih, Rhea akhirnya mengejarnya dan memegang lengan cowo itu.

Mavi menoleh dan menatap Rhea dengan pandangan bertanya.

"Hmmm... Makasih, nanti uangnya gue ganti."

"Gak perlu." Mavi kembali melangkah.

"Ehhh, jangan gitu. Gue gak enak, nanti gue ganti kok."

"Lo gak bawa uang. Gak usah ganti."

"Ih bukan sekarang, gimana kalau besok?"

"Besok hari minggu."

"Yaudah, hari seninnya."

"Gue ada urusan di sekolah lain."

"Ishh, susah banget sih. Yaudah, gue bisa lakuin apa buat ganti uang lo yang tadi?"

Mavi berpikir sejenak, menimbang-nimbang apa perlu dia membawa perempuan dihadapannya ini? Tapi, kapan lagi hal seperti ini terjadi? Mungkin ini cara tuhan untuk membuatnya kembali dekat dengan perempuan dihadapannya.

"Eh, mau kemana?" Mereka berhenti di samping sebuah mobil biru berlambang trisula.

"Lo bilang mau ngelakuin apa aja kan? Buat ganti uang gue. Jadi, sebagai gantinya lo ikut gue." Rhea menolak masuk ketika Mavi membuka-kan pintu penumpang untuknya, dia menahan dirinya diluar.

"Kemana dulu tempatnya?"

"Lo kira gue orang jahat? Cafe, kita mau ke cafe. Temenin gue disana."

"Ini bukan ajang lo mau gue selamatin dari blind date kan?"

"Aneh." Mavi memandang perempuan dihadapannya ini dengan sebelah alis terangkat.

"Apanya yang aneh?"

"Lo masih aja kaya dulu. Suka banget berprasangka berlebihan. Masuk, gue cuma butuh temen buat baca."

"Ohh, gitu doang. Bilang dong!" Rhea langsung masuk kedalam mobil mewah itu, Mavi senang sekali sudah sejak lama dia memperhatikan Rhea dari jauh. Ini adalah jarak terdekatnya dengan Rhea setelah sekian lama.

 Ini adalah jarak terdekatnya dengan Rhea setelah sekian lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maviandra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang