Mavi masih memandang Abim dengan tatapan curiga sementara Rhea dan Renjana sedang memperhatikan kedua laki-laki itu dari meja mini bar.
"Bener yaa desas-desus yang gue denger. Mavi kalau marah itu nyeremin banget." Ujar Renjana.
"Iya emang kaya gitu."
"Emang mereka kenapa, deh? Ada masalah?" Renjana menoleh pada Rhea yang masih asik memperhatikan kedua laki-laki yang tidak jauh dari mereka.
"Gak tau, tapi kemungkinan besar gara-gara Abim ada disini malem malem. Takut dia ngapa ngapain lo sih kayanya. Makanya Mavi begitu." Jawab Rhea.
"Maksud lo ngapa ngapain itu Mavi takut gue sama Abim lepas kendali gitu pacarannya?" Renjana menatap Rhea dengan terkejut, sementara yang membuat pernyataan barusan malah mengangguk enteng.
"Diem aja udah, bentar lagi pasti mereka ngomong." Tambah Rhea.
*Tinggg...*
Sebuah notifikasi pesan masuk secara bersamaan ke ponsel Rhea dan Renjana, rupanya Melody mengirim sebuah pesan.
Renjana yang merasa penasaran langsung saja membuka aplikasi Twitter dan melihat akun milih Mavi, dia tidak terlalu terkejut untuk fotonya. Tapi cerita dibalik foto itu sepertinya menarik, lantas Renjana langsung menatap Rhea dengan tatapan ingin tau.
Rhea menyadari kelakuan temannya itu, dia langsung memberikan tatapan jengah. Sebenarnya alasan dia ke tempat Renjana untuk menceritakan hal itu, tapi ternyata ada hal lain.
"Jana, sorry. Unit lo ini ada balkonnya kan?" Tiba-tiba Mavi menginterupsi kegiatan telepati kedua perempuan itu.
"Oh ada kok, buka aja. Gak apa apa." Jawab Renjana terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maviandra ✓
Teen Fictionkertas kertas itu bukan hanya penampung aksara, lebih daripada itu. tentang kata yang tak mampu terucap, tentang suara yang tak mampu terdengar. tentang kita, yang tak juga tergapai. 📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖 Maviandra berpacu dengan waktu dan dirinya se...