Sedari tadi Kaleela terus saja berbicara dengan Rhea, dia berada di gendongan perempuan itu. Sebenarnya tidak apa apa, hanya saja Mavi khawatir Rhea kelelahan.
"Kale turun yuk, kasian mbak cantiknya nanti capek." Kata Mavi.
"Mbak cantik cape?" Kata Kale dengan wajah khawatir.
Rhea yang melihat itu tidak bisa menahan senyumnya, anak perempuan di gendongannya sangat manis.
"Engga." Kata Rhea sambil menggeleng pelan.
"Mas Avi, kata mbak cantik dia gak cape."
"Yaudah kalau gitu Kale sama mas Avi aja di gendongnya sini."
Kaleela mengalah, anak perempuan itu mengulurkan tangannya pada Mavi dan di sambut laki-laki itu dengan senang. Rhea yang melihatnya tersenyum, dia mengingat ucapan Sandra beberapa minggu lalu kalau Mavi tidak sedingin yang orang kenal, dan itu hanya perlakuannya pada orang orang terdekat.
"Ayo, Re." Ajak Mavi. Laki-laki itu berjalan pelan di samping Rhea. Keduanya sedang mengunjungi sebuah mall, katanya Rhea ingin membeli sebuah buku. Alhasil mereka kesana terlebih dahulu.
📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖
Disaat Mavi, Rhea, dan Kaleela sedang mengunjungi mall, maka lain halnya dengan Abim. Kedua insan itu sedang duduk di sebuah taman, keduanya sibuk dengan pikiran masing masing-masing. Si laki-laki berpikir darimana dia harus menjelaskan semua masalah ini, sedangkan si perempuan sedang menduga-duga apa yang akan si laki-laki bicarakan.
"Na.."
"Bim.."
Keduanya berbicara bersamaan, Abim menatap perempuan di sebelahnya, begitu pun Renjana.
"Lo duluan aja, Bim." Kata Renjana.
"Ladies first."
"Lo duluan, Bim. Kan lo yang ngajakin." Desak Renjana.
Abim menghela nafas lelah, dia memandang jauh kedepan.
"Kalau gue minta lo buat nunggu gue mau gak, Na?" Tanya Abim tiba-tiba. Renjana tampak heran dan hanya memperhatikan wajah lelah Abim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maviandra ✓
Teen Fictionkertas kertas itu bukan hanya penampung aksara, lebih daripada itu. tentang kata yang tak mampu terucap, tentang suara yang tak mampu terdengar. tentang kita, yang tak juga tergapai. 📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖 Maviandra berpacu dengan waktu dan dirinya se...