Lembar ke-11

205 13 5
                                    

Malam itu, Mavi masuk kedalam kamar tamu yang ditempati Abim, terlihat temannya itu sedang duduk di kursi yang tersedia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, Mavi masuk kedalam kamar tamu yang ditempati Abim, terlihat temannya itu sedang duduk di kursi yang tersedia.

"Gue tau lo gak nyaman buat cerita karena ada Mas Kala kan?" Mavi duduk dipinggir tempat tidur. Sementara, Abim terkejut dengan kedatangan Mavi lantaran dia sedang larut dalam pikirannya sendiri.

"Lo ada masalah apa lagi?" Tanya Mavi to the point.

"Mereka berantem lagi." Ujar Abim, tanpa banyak bertanya Mavi sudah tau konteks pembicaraan yang akan mereka bahas.

"Lo tau kan, gue udah paling males kalau mereka pulang kerumah?"

"Iya, gue tau." Kali ini Mavi menanggapi.

"Vi, kalau mereka gak saling jatuh cinta kenapa gue sama Kaleela harus lahir dari hubungan tanpa cintanya mereka?"

"Ah, gue lupa. Mereka butuh pewaris kan? Damn it!" Sebelum Mavi memberikan respon, Abim lebih dulu berujar.

"Bim, gimanapun juga mereka tetap orang tua, lo."

"Gue tau, vi. Gue cuma cape, kalau mereka kaya gitu kenapa gak cerai aja, sih?! Anjing!!" Dari matanya dapat Mavi lihat bahwa temannya ini sedang sangat terluka. Maka Mavi disini hanya akan mendengarkan setiap luapan emosi temannya.

📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖

Pukul lima tiga puluh pagi, dan Abim masih setia membuka matanya. Dia tidak tidur semalaman, Mavi? Jangan di tanya, cowo itu terlelap di atas tempat tidur tamu yang harusnya milik Abim.

Cowo yang dikenal memiliki kepribadian ceria itu ternyata menyimpan luka dan banyak masalah hidupnya sendirian. Walaupun mungkin Kala dan Mavi selalu ada untuknya, tapi dia memang enggan terlalu menyusahkan kakak beradik itu. Mendengar kan dan di beri tempat tinggal sementara saja sudah membuat Abim sangat bersyukur.

Langkah kaki Abim membawanya keluar dari kamar, laki-laki itu berjalan memasuki area dapur dan dia menuangkan segelas air mineral. Pikirannya penuh dengan perdebatan orang tuanya dan masalah Kaleela.

"Lo udah bangun? Tumben banget." Seseorang mengejutkan Abim, cowok itu langsung menoleh ke asal suara, rupanya Kalandra.

"Gak tidur." Jawab Abim singkat.

"Bim. Gue gak bakal basa basi sih. Cuma mau kasih tau, lo harus kuat buat Kaleela dan gimanapun juga, diri lo sama pentingnya buat di jaga." Kalandra mengambil sebotol air dalam kemasan yang memang di sediakan didapur.

"Lo mau kemana, mas?" Tanya Abim penasaran.

"Jogging. Gue sekalian refreshing sebentar."

"Gue boleh ikut??" Tanya Abim, dia sepertinya membutuhkan udara segar untuk membantu otaknya agar bisa berpikir lebih jernih.

"Buruan deh lo ambil sepatu."

Tanpa menunggu lagi, Abim segera melesat ke kamarnya dan membawa sepatunya. Mavi? Cowo itu masih asik di dunia mimpinya.

Maviandra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang