Lembar ke-13

193 18 2
                                    

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, tapi Mavi masih saja terjaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, tapi Mavi masih saja terjaga. Satu jam yang lalu dia baru saja selesai mendengar ceramah kakaknya yang panik karena menerima laporan dari Abim. Ya, Abim masih menginap di rumahnya, cowo itu mungkin sedang tertidur di kamarnya.

Hembusan nafas Mavi terdengar berat, dia kesulitan tertidur karena ada hal yang mengganggunya sejak pulang dari rumah Rhea.

Flasback ...

Mavi sudah berdiri di depan pintu rumah itu, dia membawa tas dan barang Rhea, mengantarnya karena perintah teman gadis itu.

Tok... Tok... Tok...

Pintu terbuka tapi bukan dengan orang yang Mavi harapkan. Dihadapannya berdiri Dony dengan wajar datarnya seakan-akan tau jika yang datang adalah Mavi.

"Gue mau ketemu Rhea." Kata Mavi

Dony melihat tangan Mavi menggenggam tas dan barang adiknya, dia mengambil itu semua dari tangan Mavi.

"Lo pulang aja, udah malem. Rhea juga udah istirahat. Makasih." Ucap Dony, saat hendak menutup pintu Mavi menghalangi.

"Lo lebih baik pulang. Kala udah tau kondisi lo. Kalau lo masih keras kepala, lo tinggal pilih mau gue yang seret lo atau Kala yang dateng kesini buat seret lo?" Dony menyela sebelum Mavi menanyakan sesuatu.

"Gue cuma mau tau kondisi Rhea, tadi dia ngeluh sakit kepala." Kata Mavi. Setidaknya dia harus dapat info kondisi Rhea sebelum pergi.

"Dia udah gak apa. Udah istirahat. Lo pulang." Kata Dony. Kali ini Mavi menurut, dia melangkahkan kakinya menghampiri Abim di mobil.

Flasback off

Mavi memandangi pigura di mejanya, foto mereka dulu. Foto dia dengan Rhea di tepi pantai.

Dia masih memikirkan kondisi Rhea karna perasaannya memang tidak tenang sebelum melihat langsung kondisi perempuan itu.

📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖

Rhea duduk di sofa ruang keluarga, perempuan itu meringkukan tubuhnya seperti sebuah janin. Dony yang melihat adiknya seperti itu datang menghampiri dengan nampan berisi dua cangkir susu coklat hangat dan biskuit untu camilan malam mereka.

"Udah lebih baik?" Tanya Dony.

"Hmmmm...." Rhea malas sekali rasanya membalas pertanyaan kakak lelakinya.

"Dek, abang tau banget pasti ada yang ganggu pikiran kamu. Ada apa? Seharian ini kondisi kamu drop. Mavi perbudak kamu ya?" Tanya Dony lagi dengan rentetan pertanyaan yang membuat Rhea semakin pusing.

"Pusing, bang. Kita nonton tom & Jerry yuk?" Ucap Rhea yang malas menanggapi pertanyaan Dony.

Laki-laki itu berjalan kearah tv dan menyiapkan dvd player.

Maviandra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang