[EPILOG] THIS IS NOT THE END

237 11 0
                                    

Cuaca hari ini cerah, awan-awan putih bergumul bagai gulungan kapas putih di langit biru. Harusnya dengan cuaca yang tidak begitu panas dan semilir angin yang terus berhembus mampu membuat setiap orang untuk berhenti sejenak menikmati hembusannya, tapi tidak berlaku untuk seorang gadis yang sedang berlari ke arah perpustakaan.

Gadis itu masuk dengan sedikit berisik, membuat penjaga dan beberapa orang di dalam memperhatikannya. Seorang laki-laki yang memperhatikannya dari salah satu meja baca akhirnya datang mendekat, dia menggenggam tangan gadis itu dan membawanya pergi dari perpustakaan.

"Aduh, Bintang pelan-pelan! Gue tadi abis jatoh, tau!" Ucap gadis itu.

Bintang yang mendengar protes gadis itu langsung berhenti, mereka kini berada di dekat aula kampus. Ada beberapa mahasiswa yang lewat dan memperhatikan mereka.

"Lo bisa gak sih kalau masuk perpustakaan itu tenang sedikit, Re?" Tanya Bintang. Perempuan yang berisik tadi adalah Aurhea, sekarang Bintang dan teman-temannya kecuali Xean dan Richie sudah berkuliah, meskipun berbeda jurusan untungnya mereka berada di kampus yang sama.

"Hehehe, sorry Bintang. Gue tadi buru-buru mau ketemu, lo." Ucap Rhea.

"Ada urusan apa lo mau ketemu gue?" Tanya Bintang, pasalnya Aurhea memang jarang sekali berinteraksi dengannya kecuali jika ada keperluan.

"Temenin gue taman deket cafe, yuk!" Ajak Aurhea.

"Tumben lo mau kesana, lagi kangen ya?" Tanya Bintang.

"Hehehe, iya nih. Yuk!" Ujar Rhea.

Bintang akhirnya mengalah, dia membereskan beberapa bukunya. Keduanya akhirnya pergi meninggalkan perpustakaan.

"Ini udah tahun kedua, lo masih mau disini, Re? Gak mau pergi kesana?" Tanya Bintang ketika mereka sudah berada di cafe milik Mavi.

"Engga, ah. Gue disini aja, ada kalian." Jawab Rhea.

"Yakin? Gue selalu perhatiin lo, Re. Kalau kangen dateng aja." Kata Bintang berusaha meyakinkan.

"Bilang sama temen lo, kalau emang serius sama gue harusnya dia yang dateng nemuin gue." Ujar Bintang.

"Nanti deh, gue sampein. Tapi, serius deh. Lo masih sakit hati ya sama dia?" Tanya Bintang.

"Hahaha, sakit lah, Bi. Gue hampir putus asa waktu itu." Ucap Rhea.

"Ngomong-ngomong, gue denger dari anak fakultas. Lo di deketin sama kating teknik?" Tanya Bintang meminta penjelasan.

"Iya, gue juga gak ngerti. Dia confess tapi lo tau sendiri. Gue gak mungkin buat hubungan diatas hubungan lain." Jelas Rhea.

"Lagian gue gak kenal sama dia, terus gue juga gak tertarik sama dia." Tambah Rhea.

"Iya sih, hati lo di bawa orang lain. Mana pas pergi gak di balikin ke pemiliknya." Ungkap Bintang.

"Gue nyari kalian di kampus ternyata disini." Ucap seseorang yang datang menghampiri mereka.

"Ya lo kenapa gak chat gue, njir?" Kata Bintang.

"Gue biasanya usaha dulu, baru minta tolong orang." Ungkap orang itu.

"Udah, sini duduk, Van." Ucap Rhea.

Orang yang datang itu adalah Vano, dia langsung mengambil tempat di sebelah Bintang.

"Udah makan siang, Re?" Tanya Vano.

"Kita belum makan siang. Sekalian gak? Gue mau panggil anak yang kerja nih." Tawar Bintang.

"Boleh deh. Ikut aja gue." Ucap Vano.

Maviandra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang