Hari minggu, Mavi turun dari kamarnya kearah living room, anak itu merebahkan diri disana, hanya menggunakan boxer berwarna hitam dan kaos berwarna merah bertuliskan Vancouver. Cuaca pagi itu mendung dan gerimis memang sangat mendukung untuk kembali tidur, jam masih menunjukan pukul setengah enam pagi. Tapi Mavi sudah pindah tempat tidur, mencari posisi yang nyaman dan mulai menyalakan televisi. Seperti biasa rutinitas paginya dihari minggu adalah menonton kartun favoritnya sejak kecil.
(Kondisi Mavi dipagi hari)
Beberapa menit kemudian Kalandra turun menyusul Mavi, tapi tujuan Kala pagi ini adalah minum air mineral hangat, setelah habis menenggak satu gelas air hangat tersebut Kala mengambilnya lagi dan beranjak kearah living room, memberikan gelas itu pada Mavi dan duduk di samping cowo itu.
"Minum, " ucap Kala pada Mavi, suaranya masih agak terdengar serak.
"Hmmm...." Mavi bangun dari sofa dan duduk untuk meminum air itu.
"Lo udah gede masih aja nonton kartun."
"Daripada lo, udah jadi dokter, mapan, tapi masih aja denial sama cewe." Mavi berkata dengan mudah sambil memeluk bantal sofa.
Bugghh...
"Anjir... Mas!! Sakit njir!!" Mavi menegakkan tubuhnya dan memandang Kala dengan tajam. Tubuh cowo itu dipukul dengan bantal Sofa oleh Kala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maviandra ✓
Подростковая литератураkertas kertas itu bukan hanya penampung aksara, lebih daripada itu. tentang kata yang tak mampu terucap, tentang suara yang tak mampu terdengar. tentang kita, yang tak juga tergapai. 📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖 Maviandra berpacu dengan waktu dan dirinya se...