Chef 5

557 99 6
                                    

💜💜💜💜

Sekitar pukul sepuluh malam, pengunjung restoran mulai sepi. Para koki dan asisten sudah mulai membersihkan meja kompor serta peralatan memasak, begitu pun dengan Yoongi. Walaupun Yoongi memiliki posisi yang tinggi di dapur, ia tetap ikut bertanggung jawab dan membantu membersihkan dapur.

Yewon memperhatikan Yoongi yang memasukkan bahan makanan yang masih bagus ke dalam pelastik, namun tidak mengembalikannya ke ruang penyimpanan.

"Apa itu dibuang, Chef?" Yewon agak sedikit takut untuk bertanya.

"Kau mau?"

"Apa, boleh?" tanya Yewon tanpa menjawab pertanyaan Yoongi.

Tanpa menjawab pertanyaan Yewon, Yoongi menyodorkan kantong pelastik berisi bahan sisa yang masih layak dimakan, pada Yewon.

"Terima kasih, Chef," Yewon tersenyum senang. Ia akan memanfaatkan bahan-bahan itu untuk mencoba memasak, seperti apa yang ia perhatikan saat Yoongi memasak.

Yoongi kembali melanjutkan kegiatannya merapikan kondisi dapur. Sesekali ia memperhatikan Yewon yang masih memilih beberapa bahan makanan yang tak terpakai.

"Apa kerjamu hanya memilih bahan sisa?" tegur Yoongi yang melihat Yewon tidak melakukan pekerjaan lain.

"Ah maafkan aku Chef," Yewon sadar akan tindakannya, dengan segera ia membantu Yoongi membersihkan peralatan memasak. "Biar aku saja, Chef."

Yoongi membiarkan Yewon mengambil alih pekerjaannya. Yewon membersihkan wajan besar dengan telaten. Yoongi memilih kembali ke ruangannya untuk berganti pakaian dan bersiap pulang.

"Yoongi, mau pulang bersama?" Serim berdiri di depan pintu ruangan Yoongi, saat pintu itu terbuka.

"Aku pulang bersama Sojung," sahut Yoongi sambil menyampirkan tas ranselnya.

"Kau pacaran dengan Sojung?" Serim sendiri heran, bagaimana bisa Yoongi begitu dekat dengan bos mereka.

Yoongi hanya mengangkat bahunya tak perduli.

Baru saja ia hendak keluar dari dapur, pintu dapur sudah terbuka dan menampakkan sosok gadis cantik dengan tubuh ramping yang tinggi.

"Yoongi, ayo pulang!" Sojung tersenyum senang melihat Yoongi sudah bersiap untuk pulang.

Tanpa mengucapkan apapun, Yoongi berjalan keluar, mengikuti Sojung.

"Apa kepala dapur kita memang memiliki hubungan dengan bos?" bisik Yewon pada rekannya yang berdiri di sampingnya.

"Menurutku, begitu. Kau lihat saja, mereka tampak dekat. Chef  Yoongi juga mengabaikan Serim eonni yang juga cantik. Kau tahu? Chef Yoongi sudah menjadi kepala dapur sejak restoran ini di buka," bisiknya pada Yewon.

Yewon hanya menganggukkan kepalanya. Dia tak menyangka, jika bosnya memiliki tipe pria yang dingin seperti Yoongi. Menurut Yewon, wajar jika Yoongi bersikap dingin pada wanita lain, karena ia pasti akan bersikap hangat pada orang yang dicintai atau disayanginya. Yewon jadi penasaran,  bagaimana sikap hangat Yoongi? Selama ini, melihat Yoongi saja sudah cukup membuatnya menggigil.

Setelah selesai membereskan pekerjaannya, Yewon segera pulang ke apartemennya dengan membawa beberapa bahan olahan yang tersisa tadi. Yewon segera mengeksekusi bahan-bahan tersebut untuk diolah menjadi masakan yang tadi Yoongi masak.

"Uweekk! Kenapa rasanya aneh? Aku sudah memasukkan bahan yang sama," Yewon berkumur-kumur saat merasakan masakannya yang memiliki rasa berbeda dari buatan Yoongi. Sungguh Yewon merasa kagum dengan keahlian Yoongi, dibalik sikap dingin dan menakutkan itu.

ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang