💜💜💜💜
Yewon tak berani membuka suara saat sudah masuk ke dalam mobil Yoongi. Mobil restoran, lebih tepatnya milik Sojung yang dijadikan kendaraan untuk keperluan restoran.
Sebelumnya, sikap Yoongi sangat ramah saat berpamitan dengan ayahnya tadi, tapi saat masuk ke dalam mobil, pria itu sudah berubah dingin.
"Oppa marah?" cicit Yewon sambil melirik Yoongi yang fokus menyetir.
"Menurutmu?"
"Hmm...," Yewon mengangguk. "Maaf."
"Jadi kau ingin pulang dengan Vernon?"
"Bukan begitu..., aku tadi sebenarnya ingin memberitahu Vernon oppa tentang hubungan kita," jelas Yewon. Ia harap Yoongi tidak marah lagi.
"Bagaimana makan siangnya? Sangat asik sekali bersama Vernon," sindir Yoongi. Ia jelas saja melihat Yewon dan Vernon makan di restorannya, dan asik mengobrol.
Yewon tak bisa lagi menjawab. Ia hanya menunduk pasrah. Sudah jelas kekasihnya itu sedang marah dan cemburu. Air matanya mulai membendung dipelupuk matanya.
Hening terasa di dalam mobil. Yewon tak lagi berniat membuka suara, sedangkan Yoongi tetap fokus menyetir. Yewon sendiri tidak tahu kemana Yoongi akan membawanya, hingga berhenti di suatu tempat.
Yewon melihat ke arah luar. Sungai Han. Yoongi segera keluar dari mobil, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Yewon segera menghapus air matanya yang sempat mengalir. Tak lama kemudian, pintu mobil pada kursi Yewon di buka oleh Yoongi.
"Ayo, keluar," ucap Yoongi. Nada suaranya tidak sedingin tadi, namun Yewon masih belum tenang.
Yewon menuruti apa yang Yoongi ucapkan. Ia mengikuti langkah Yoongi yang menuju tepian sungai Han.
Setelah mereka berdiri pada tepian sungai yang dihiasi dengan lampu-lampu cantik, Yoongi segera memeluk Yewon dengan erat. Sangat erat.
Air mata Yewon kembali menetes. Ia meremas kuat baju belakang Yoongi.
"Maaf, aku terlalu cemburu," bisik Yoongi.
"Kau membuatku takut ... hiks...," Yewon mengeratkan pelukannya. Rasa takutnya melebur, digantikan dengan rasa yang sangat kuat mencintai Yoongi. Ia yakin bahwa Yoongi benar-benar tulus mencintainya.
"Tidak lagi... aku tidak akan membuatmu takut. Aku mencintaimu, Ye..."
Entah mendapat keberanian dari mana, Yewon menjinjitkan kakinya, dan langsung mengecup bibir Yoongi.
Yoongi tersenyum, ia segera membalas perbuatan Yewon dengan menempelkan kembali bibir mereka. Baik Yoongi mau pun Yewon, mereka sama-sama menyalurkan rasa sayang mereka yang begitu kuat. Mereka masing-masing ingin membuktikan seberapa besar rasa cintanya.
Sekarang Yewon dan Yoongi duduk di bangku yang menghadap jembatan sungai Han yang begitu indah. Yewon menyandarkan tubuhnya pada Yoongi, sedangkan pria itu merangkul bahu Yewon.
"Kau mau bekerja di dapurku?"
"Yang ada aku hanya mengacau. Restoran oppa kan masih baru," sahut Yewon sambil memainkan jari Yoongi.
"Kalau di dapur rumahku?"
"Hmm?" Yewon menautkan alisnya, tidak mengerti.
"Memasak di dapur rumahku. Kita tinggal bersama," jelas Yoongi.
"Apa?" tentu saja Yewon terkejut mendengar ucapan Yoongi. Yewon menegakkan tubuhnya, menatap Yoongi dengan serius.
"Aku tidak bercanda, Ye ...," ucap Yoongi yang melihat rasa terkejut Yewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chef
Teen FictionYewon. si gadis cantik berpipi yang sedikit berisi membuat wajahnya terlihat imut di usia 23 tahun. Bekerja di sebuah restoran, namun ia hanya sebagai asisten dapur karena belum memiliki pengalaman. Yewon harus menghadapi atasannya, Yoongi si kepala...