💜💜💜💜
Hari ini Yewon mendapat tugas pada malam hari. Sudah hari ketujuh Yewon bekerja di restoran, dan ini adalah kali pertama Yewon bertugas di malam hari. Disini, Yewon bertemu beberapa koki yang hanya bekerja pada malam hari karena ada kesibukan lain seperti, kuliah, bekerja di tempat lain, dan beberapa kegiatan lainnya.
"Hai ... kau trainee baru, kan?" seorang wanita berpakaian seperti koki menyapa Yewon.
"Oh? Iya, Kak. Selamat malam," sapa Yewon dengan ramah sambil membungkukkan badannya.
"Siapa namamu?" wanita itu sangat ramah pada Yewon. Yewon sangat senang bisa berteman dekat dengan koki yang ada di restoran. Yewon selalu memperhatikan cara bermasak setiap koki dan itu selalu memiliki cara yang berbeda.
"Kim Yewon," Yewon menjawab dengan lembut dan sopan.
"Ooo ... Yewon, aku Kang Serim. Panggil saja Serim, " Serim memperkenalkan dirinya dengan sangat humble membuat Yewon merasa senang dan merasa akan mudah akrab nantinya.
"Iya, Kak Serim."
"Mau membantuku?" Serim menatap Yewon.
Yewon segera mengangguk setuju saat Serim menawarkannya pekerjaan. Yewon lebih suka ditawari seperti ini, dari pada berinisiatif mengerjakan satu hal, karena takut salah jika bertindak tanpa disuruh.
Yewon mengikuti langkah Serim menuju ruang penyimpanan barang yang bersuhu rendah. Yewon memperhatikan gerak Serim yang sangat cekatan saat memilih sekeranjang barang, mulai dari bawang, bumbu, saos, dan berbagai jenis bahan masakan. Dalam waktu singkat, keranjangnya sudah penuh, dan Serim kembali ke meja, tempatnya memasak.
Yewon ikut membantu membersihkan sayur-sayur dan bahan makanan, lalu di susun rapi.
"Aku lebih suka memasak dengan cara seperti ini. Saat dibutuhkan, aku hanya perlu memotongnya. Apalagi saat malam, pengunjung restoran sama banyaknya seperti siang hari, walaupun jam kerjanya lebih sedikit," Serim menjelaskan, dan Yewon mengangguk paham.
"Sudah berapa lama eonni bekerja di restoran ini?"
"Eumm ... cukup lama. Tidak lama setelah restoran ini buka," Serim menjelaskan dengan ramah. Yewon sangat senang mengenal karakter seperti Serim.
"Oh, ya. Kau juga pasti bisa menjadi koki, jika mau. Dulu, aku juga hanya sebagai asisten, berkat Yoongi, aku bisa sampai ke tahap ini," lanjut Serim yang sedikit membuat Yewon tercengang.
"Maksud Eonni, Chef Yoongi?" Yewon memastikan, apakah Yoongi yang dimaksud Serim, adalah Yoongi si kepala dapur?
"Iya. Yoongi mana lagi di restoran ini?" Serim terkekeh melihat ekspresi terkejut Yewon. "Kau pasti berpikir, Yoongi adalah pria dingin menyeramkan, kan?"
Yewon mengangguk kaku. Merasa tak enak sudah menyetujui ucapan Serim, bahwa Yoongi adalah pria dingin menyeramkan. Tapi, itulah kenyataannya dimata Yewon.
"Hahaha.. Semua yang ada di restoran ini pasti berpikir seperti itu," Serim tertawa, "tapi, percayalah bahwa Yoongi adalah pria yang baik. Berkatnya yang terus mengajari ku, aku jadi bisa menjadi koki yang bisa diandalkan."
"Benarkah?" tatapan Yewon masih menyiratkan rasa tak percaya.
"Hmm," Serim mengangguk serius.
"Tapi,... dia dengan mudah memecat Mingyu," bisik Yewon, takut ada yang mendengar obrolan mereka yang sedang membicarakan kepala dapur.
"Karena dia orang yang tegas. Mingyu sudah beberapa kali mendapat teguran, tapi masih belum merubah sikapnya," jelas Serim yang membuat Yewon berpikir masuk akal. Tapi sikapnya masih begitu menegangkan bagi Yewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chef
Teen FictionYewon. si gadis cantik berpipi yang sedikit berisi membuat wajahnya terlihat imut di usia 23 tahun. Bekerja di sebuah restoran, namun ia hanya sebagai asisten dapur karena belum memiliki pengalaman. Yewon harus menghadapi atasannya, Yoongi si kepala...