Chef 27

498 103 34
                                    

💜💜💜💜

Berulang kali Yewon memutari rak yang sama, namun masih belum menemukan apa yang ia cari.

"Harusnya kan hari ini," keluh Yewon.

Yewon kembali berjalan menyusuri setiap rak. Memasukkan barang kebutuhan hariannya ke dalam keranjang. Sudah hampir satu jam Yewon berkeliling supermarket, ia akhirnya memutuskan untuk pulang.

Hampir dua minggu sudah Yewon tak pernah lagi melihat Yoongi. Biasanya ia akan bertemu Yoongi secara tidak sengaja di supermarket saat pria itu berbelanja, namun sampai Yewon sengaja mencocokkan jadwal belanja restoran pun, ia tidak melihat Yoongi. Rasanya sangat aneh. Yewon yang aneh. Mengapa dia begitu ingin bertemu Yoongi?

Yewon hanya ingin memastikan kembali, apakah Yoongi memang serius akan ucapannya. Yewon juga ingin  melihat reaksi Yoongi jika mereka bertemu. Apakah pria itu akan kembali mengungkapkan perasaannya?

Yewon terlalu sibuk memikirkan tentang ketulusan perasaan Yoongi padanya, namun ia sendiri lupa bagaimana perasaannya untuk Yoongi. Tidakkah Yewon egois? Ia terlalu ingin memastikan perasaan Yoongi, namun ia sendiri tidak ada keinginan untuk membalasnya. Yewon juga bingung. Seandainya Yoongi memang serius, apa yang akan ia lakukan? Membalasnya? Yewon akan tetap menjawab tidak tahu. Dia tidak pernah tahu, bagaimana perasaannya untuk Yoongi.

****

"Ye, mau makan di luar?" tawar Vernon ketika ia akan menghampiri Yewon ke ruangannya, dan kebetulan Yewon juga akan keluar.

"Eumm, boleh. Dimana?" Yewon menyetujui ajakan Vernon, karena ia sendiri sudah bosan dengan menu kantin di kantor.

"Restoran tempatmu bekerja dulu. Bagaimana?"

Yewon berpikir sejenak. Haruskah ia ke sana?

"Baiklah. Aku juga sudah lama tidak makan makanan di sana. Kau tahu, menu di sana sangat enak-enak."

"Kau promosi karena kekasihmu di sana?" goda Vernon sambil tertawa, tapi tidak dengan Yewon. Mengingat kata kekasih, ia seperti benar-benar putus dengan Yoongi, padahal mereka tidak berpacaran.

"Aishh di sana memiliki banyak koki, jadi tidak hanya Yoongi Oppa yang masak," jelas Yewon.

"Tapi, kau senang kan? Nanti akan bertemu kekasihmu itu," Vernon masih saja meledek Yewon yang suasana hatinya mulai berubah.

"Kekasih apa sih... aku sudah putus," ucap Yewon lirih. Ada nada sedih dalam ucapannya, dan Yewon sendiri tak tahu mengapa ia merasa sedih.

Vernon mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Yewon. Ia seperti tidak percaya. Namun, melihat perubahan perilaku Yewon akhir-akhir ini, Vernon merasa jika Yewon memang sedang putus cinta.

"Apa sebaiknya kita ganti restoran?"

"Tidak apa-apa, di sana saja," jawab Yewon dengan senyuman khasnya yang manis.

.

.

Yewon sedikit gugup saat memasuki restoran. Ia khawatir jika bertemu Yoongi, lalu melihat dirinya bersama Vernon, pasti Yoongi akan berpikir bahwa ia telah memilih Vernon.

"Wahh suasananya sangat nyaman," komentar Vernon saat memasuki Sunrise Restoran.

"Tentu. Suasananya dibuat senyaman mungkin dengan hidangan yang di cocokkan dengan tempatnya," sahut Yewon. Mereka menuju ke salah satu meja.

"Kau Yewon kan?" salah satu waiters menghampiri meja Yewon untuk mengantarkan buku menu.

"Hai Arin," sapa Yewon ramah. Walau pun ia bekerja di bagian dapur, ia tetap mengenal para pekerja di bagian lainnya di Sunrise Restoran.

ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang